Kualitas Udara di Bontang Sepekan Terakhir Memburuk Akibat Asap, Ada yang Capai Kategori Berbahaya
DLH Bontang menyebut kualitas udara di Bontang masuk kategori tak sehat akibat kebakaran hutan dan lahan
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG — Kualitas udara di Kota Bontang sepekan terakhir memburuk akibat kasus kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
Kiriman asap dari sejumlah daerah tetangga membuat kualitas udara di Kota Bontang tak sehat bahkan cenderung berbahaya.
Dari uji sampel udara yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Bontang di empat titik menunjukkan hasilnya kualitas udara Bontang tak sehat.
• 13 Bom Ikan Diamankan Polair Bontang, Ledakannya Mampu Hancurkan Bangunan 2 Lantai
• Kisah Nirmala Penerima Bantuan Bedah Rumah dari Kodim 0908 Bontang, Janda 4 Anak Tinggali Rumah Reot
• Dua Hari Terakhir Titik Hot Spot Terpantau Nihil di Bontang, Ternyata Ini Penyebabnya
Lokasi uji sampel digelar di Halaman Kantor Graha Praja pada Selasa (17-18/9) pekan lalu menunjukkan kualitas udara di Bontang tidak sehat.
Kemudian di titik ke-2 di halaman Kantor Kelurahan Bontang Lestari menunjukkan kualitas udara di Bontang berbahaya dengan tingkat pencemaran ISPU 503,75.
“Standar kita di bawah 100 itu masih layak, tapi range 100-300 masuk kategori tidak sehat.
Kalau 300-600 masuk kategori berbahaya,” ujar Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) DLH, Syapriansyah kepada tribunkaltim.co, Selasa (24/9/2019).
Uji sampel di lokasi ke-3 di halaman Kantor Kelurahan Guntung menunjukkan hasil tak berbeda.
Kualitas udara di sekitar lokasi ini tak sehat dengan hasil ISPU 102.
Hal serupa juga ditemukan di lokasi uji di Halaman Rumah Sakit Amalia.
Lebih lanjut, Syapriansyah mengatakam uji sampel udara akan terus dilakukan hingga akhir pekan ini.
Pihaknya masih menunggu perkembangan terakhir uji kualitas udara.
“Kami lihat sudah ada perubahan secara kasat mata, kemarin kan sempat hujan.
Tapi kita akan pastikan setelah hasil uji sampelnya selesai,” ujarnya.
Rencananya pengambilan sampel kualitas udara bakal dilakukam di 9 titik.
Termasuk lokasi pengambilan sampel pertama. “Kita perbanyak titik uji sampel kualitas udara, termasuk kita tunggu hasil uji di RSUD Bontang,” pungkasnya. (*)