Dua Pemalak di Lampu Merah Ditangkap, Berawal Saat Aksinya Viral di Media Sosial
Dua pelaku pemalakan Muslim Hermanto (22) dan Muhammad Fadli (24), akhirnya ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel
TRIBUNKALTIM.CO,PALEMBANG- Dua pelaku pemalakan terhadap seorang sopir truk, Muslim Hermanto (22) dan Muhammad Fadli (24), akhirnya ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan (Sumsel).
Aksi kedua kawanan ini dilakukan di kawasan lampu merah Macan Lindungan Palembang, Sumatera Selatan,.
Bahkan aksi yang terekam kamera handpone ini kemudian viral di media sosial.
Dalam video yang tersebar di akun instagram @video_jurnalis, seorang pelaku yang menggunakan jaket warna merah terlihat berulang kali memecahkan kaca truk dengan menggunakan palu.
• Begini Kronologi Lengkap Oknum Polisi Tembak Pemalak, Istri Korban Sebut Suaminya Pedagang
• Polda Kaltim Bekuk 5 Preman yang Ancam dan Palak Sopir Pakai Senjata Tajam
Truk tersebut diduga menjadi korban pemalakan pelaku. Seorang pria yang teman pelaku pun ikut membantu aksi pemalakan itu.
Setelah video itu tersebar, jajaran direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel melakukan penyelidikan.
BaHasilnya, kedua pelaku pemalakan itu ditangkap petugas di kediamannya masing-masing. Mereka adalah Muslim Hermanto (22) dan Muhammad Fadli (24).
Dari kedua pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti palu yang digunakan untuk memukul korban.
Dilansir dari Kompas.Com, dari keterangan tersangka Muslim, aksi pemukulan itu ia lakukan karena emosi kepada sopir truk dengan pelat BA karena sebelumnya ia mendapatkan pukulan dari korban.
"Kernet truk itu kami mintain duit Rp 100.000. Nah, sopir ini kasih duit Rp 10.000. Saat mau kasih uang itu ke saya, dia malah mukul saya," kata Muslim saat berada di Polda Sumsel, Rabu (25/9/2019).
Karena pukulan tersebut, Muslim yang dalam kondisi mabuk langsung mengeluarkan palu dari balik bajunya untuk memukul korban.
• Jelang OTT, Terungkap Bupati Ini Masih Tagih Uang Palak ke SKPD untuk Biayai Pencalonan Istrinya
• Sempat Dipalak Preman, Siswa SMKN 3 Balikpapan Wakili Kalimantan di Kompetisi Aspira
Pukulan itu membuat kernet truk kabur. Sementara sang sopir berusaha menghindar dari dalam mobil.
"Karena lampu sudah hijau, saya langsung pukulin saja kaca mobil itu. Setelah itu kabur," ujarnya.
Muslim mengaku telah empat bulan menjadi pemalak di daerah tersebut. Modusnya ia berpura-pura mengamen lalu meminta uang secara paksa kepada para sopir truk yang datang dari luar Palembang.
Dalam sehari, ia mengaku mendapatkan uang Rp 100.000 dan akan dipakai untuk menikah.