Pilkada Kaltara

Sebelum Diputus Megawati, 11 Figur di Penjaringan PDIP Kaltara Bakal Disurvei Elektabilitasnya

Dari 11 figur yang bertarung untuk diusung PDIP, beberapa di antaranya adalah kepala/wakil daerah, figur internal PDIP, dan figur partai lain.

Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/Muhammad Arfan
Sekretaris DPD PDIP Kalimantan Utara Norhayati Andris (tengah) sedang memeriksa berkas penjaringan bakal calon gubernur/wakil gubernur di Sekretariat DPD PDIP Kalimantan Utara baru-baru ini. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Sebanyak 11 figur calon menyerahkan formulir bakal calon gubernur/wakil gubernur Kalimantan Utara di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kalimantan Utara.

Berkas 11 figur ini sudah diserahkan DPD ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP di Jakarta.

DPD PDIP Kalimantan Utara belum mengetahui pasti jadwal uji kelaikan dan kepatutan di DPP PDIP.

"Akan ada proses verifikasi berkas figur-figur ini di DPP.

Tetapi kita belum tahu pasti jadwalnya. Dari verifikasi itu, akan diketahui siapa-siapa saja yang akan dipanggil mengikuti fit and propertest," sebut Norhayati Andris kepada Tribunkaltim.co, Kamis (26/9/2019).

Dari 11 figur yang bertarung untuk diusung PDIP, beberapa di antaranya adalah kepala/wakil daerah, figur internal PDIP, dan figur partai lain.

Nama-nama yang sudah terkuak di publik antara lain Irianto Lambrie (Gubernur) Udin Hianggio (Wakil Gubernur), Jusuf SK (Mantan Walikota Tarakan).

Juga ada Ingkong Ala (Wakil Bupati Bulungan), Undunsyah (Bupati Tana Tidung), Ibnu Saud (Ketua DPD Gerindra Kalimantan Utara).

Keputusan figur yang diusung oleh PDIP sebut Norhayati adalah hak prerogatif Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.

"Kami hanya menerima pendaftaran.

Siapapun nanti mendapat rekomendasi dari Bu Mega, itulah yang akan kami dukung sepenuhnya. Siapapun itu," sebutnya.

Nurhayati beranggapan, Ketua Umum akan menentukan figur terbaik yang diusung PDIP untuk menghadapi Pilkada Kalimantan Utara 2020.

Dan penentuan tersebut juga akan dilandasi hasil survei elektabilitas figur yang dilakukan oleh partai.

"Akan ada tim silent yang turun ke Kalimantan Utara untuk melakukan survei elektabilitas figur-figur yang ada ini," sebutnya. 

DPD PDI Perjuangan Kalimantan Utara tengah membuka penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

Kran penjaringan ini dibuka partai berlambang 'Moncong Putih" itu hingga tanggal 23 September 2019.

Sekretaris DPD PDI-P Kalimantan Utara Norhayati Andris mengungkapkan, sudah ada beberapa nama figur yang mengambil formulir pendaftaran.

Namun belum sampai tahap pengembalian.

Sayangnya, Norhayati masih enggan membuka ke publik nama-nama yang dimaksudkan.

"Mohon maaf, belum bisa kami sebutkan.

Yang jelas dari kalangan internal ada, dari eksternal juga, dan tokoh masyarakat," sebut perempuan yang juga menjabat Ketua Sementara DPRD Kalimantan Utara ini kepada Tribunkaltim.co, Senin (9/9/2019) di Lapangan Agatis, Tanjung Selor, Bulungan.

DPD PDI-P menargetkan terakumulasi 6 nama bakal calon yang nantinya akan dibawa ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) untuk menjalani verifikasi dan tes seleksi.

"Kami akan rekapitulasi sampai nanti nanti mencapai target 5 sampai 6 pendaftar, baru dibawa ke Jakarta.

Tugas kami hanya menerima pendaftaran saja.

Segala sesuatu, verifikasi dan tes itu di Jakarta," sebutnya.

PDI Perjuangan menginginkan figur yang diusung dalam Pilkada Kaltara Tahun 2020 dalam waktu dekat adalah figur yang memilki niat baik menyejahterakan masyarakat provinsi termuda ini.

"Masyarakat merindukan bahwa kapan Kalimantan Utara ini sama dengan provinsi-provinsi lain," ujarnya.

Norhayati mengungkapkan, seluruh tingkatan kepengurusan PDI Perjuangan saat ini tengah membuka pendaftaran penjaringan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.

"Jadi teman-teman di DPC juga melakukan hal yang sama.

Tahun depan Bulungan, Nunukan, Malinau, dan Tana Tidung juga kan melaksanakan Pilkada masing-masing," sebutnya. 

Irianto Lambri Lihat Situasi

Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie mengisyaratkan akan kembali mengikuti Pilkada Kaltara, 2020, mendatang.

Sampai saat ini, Irianto Lambrie masih belum mendaftar ke partai politik. 

Diketahui, PDI Perjuangan sudah membuka proses pendaftaran untuk kandidat yang akan maju di Pilkada Kaltara.

Irianto Lambrie mengaku masih melihat perkembangan situasi politik dalam waktu dekat ini.

"Kita lihat perkembangannya. Ini masih sangat awal.

Dan bahwa waktu pendaftaran itu kan terbatas," ujarnya.

Pengalaman diusung PDI Perjuangan saat Pilkada Kaltara Tahun 2015, Irianto mengaku memahami betul rentetan proses penjaringan di partai berlambang 'Moncong Putih" itu.

"Saya tahu di PDI-P itu prosesnya panjang.

Kalau sudah mendaftar, dan ada seleksi tertulis dan wawancara.

Itu panjang.

Saya pengalaman itu.

Beda dengan partai lain," ujarnya.

Ia mengakui, resiko politik cukup dinamis.

Bahkan menurutnya, figur yang tidak mendaftar pun bisa saja diusung oleh partai politik.

"Politik itu dinamis.

Itu biasa.

Yang tidak mendaftar pun bisa diusung," ujarnya.

Mengarungi Pilkada Kaltara tahun 2015 lalu, Irianto Lambrie berpasangan dengan Udin Hianggio.

Mereka diusung koalisi PDI-Perjuangan, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bulan Bintang, dan Partai Demokrat. 

 Alokasi Anggaran Pilkada Kaltara 2020 Masih Proses Verifikasi Pemda Kalimantan Utara

 Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah Pilkada Kaltara Lebih Cepat Lebih Baik

 Pilkada Kaltara, Deadline Penandatanganan NPHD Paling Lambat 1 Oktober 2019

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved