Korban Meninggal Dunia dalam Unjuk Rasa Mahasiswa di Kendari Bertambah

Pasien telah berada di ICU, setelah dioperasi. Namun selang beberapa jam, pasien tidak tertolong dan meninggal dunia.

Editor: Budi Susilo
TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER D
UNJUK RASA - Ribuan massa aksi dari berbagai elemen mahasiswa, siswa, dan LSM di depan DPRD Kaltim, Kamis (26/9/2019). 

Direktur RS Bahteramas Sjarif Subjakto menuturkan, pasien mengalami sejumlah luka di bagian kepala yang diduga kuat karena benturan benda keras. Sebuah luka paling besar sekitar selebar tujuh sentimeter.

Menurut Sjarif, pihak rumah sakit telah melakukan upaya untuk menyelamatkan pasien. Transfusi darah sebanyak belasan kantong telah dilakukan saat operasi dilakukan.

Selain Yusuf, seorang mahasiwa yang juga berasal dari Universitas Halu Oleo, Randi (22), meninggal pada Kamis jelang sore. Korban meninggal karena sebuah luka tembak di bagian dada kanan atas. Korban Randi telah diautopsi di RS Abu Nawas.

Kepolisian membantah membekali petugas dengan peluru tajam atau peluru karet. Kabid Humas Polda Sultra Ajun Komisaris Besar Harry Goldenhart menyampaikan, hanya membekali petugas dengan gas air mata, pentungan, tameng, dan water canon. Pihaknya juga mengimbau agar petugas tidak bertindak represif terhadap peserta aksi.

Akan tetapi, adanya dua korban meninggal berbanding terbalik dengan pernyataan ini. Satu korban meninggal karena luka tembakan dan seorang lainnya luka berat di kepala. Berbagai pihak mengecam keras tindakan kepolisian dan meminta untuk mengusut tuntas pelaku yang telah menghilangkan dua nyawa.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved