Ibu Kota Baru

Lokasi Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur, Mabes TNI akan Dibangun di Kutai Kartanegara

Ia mengatakan, personel di luar Mabes akan mengisi Mabes TNI di Jakarta, sedangkan 5.737 personel akan pindah ke Kalimantan Timur.

Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/Zainul
Artis Choky Sitohang foto bersama dengan para Kowad usai mengisi materi pembekalan public speaking di Kodam VI Mulawarman pada Selasa (27/8/2019) siang di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kasum TNI Letjen Joni Supriyanto mengatakan, pemindahan lokasi ibu kota baru dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur akan ikut memindahkan pusat pemerintahan.

Termasuk Markas Besar, Mabes TNI.

Ia mengatakan, rencananya instansi militer, khususnya Markas Besar, Mabes TNI akan dipindah ke wilayah Kutai Kartanegara.

Instansi militer termasuk rencana pemindahan Mabes TNI beserta jajarannya berada di wilayah Kutai Kertanegara.

Rencanannya kita 117 km dari wilayah lokasi ibu kota baru nantinya," kata Joni dalam rapat kerja bersama Pansus Pemindahan Ibu kota Negara RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Kendati begitu, Mabes TNI tak memindahkan semua personel ke Provinsi Kalimantan Timur.

Ia mengatakan, personel di luar Mabes akan mengisi Mabes TNI di Jakarta, sedangkan 5.737 personel akan pindah ke Provinsi Kalimantan Timur.

Terdapat juga satuan TNI di luar Mabes TNI yang direncanakan akan mengisi Mabes TNI.

"Adapaun jumlah personel yang mengikuti pemindahan Mabes TNI ke lokasi ibu kota baru sekitar 5737 orang," ujar dia.

Selanjutnya, Joni mengatakan, pihaknya mengusulkan pembentukan komando daerah militer (kodam) khusus untuk pengamanan ibu kota baru. Selain itu, ia meminta penambahan beberapa satuan TNI di sejumlah kodam yang berdekatan dengan Kalimantan Timur.

Untuk angkatan darat, diusulkan kodam khusus pengamanan lokasi ibu kota baru.

Serta penambahan gelar kekuatan, baik Kodam VI Mulawarman di wilayah Kalsel maupun Kodam 12 Tanjungpura di Kalteng.

Untuk Angkatan laut ada beberapa satuan yang perlu ditambah, yaitu Lanal Sambas, Lanal Ketapang," ucap dia. 

"Kemudian TNI AU selain satuan yang sudah tergelar di pulau Kalimantan diperlukan beberapa penambahan gelar kekuatan lainnya," kata Joni.

 Rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Pulau Kalimantan rupanya pun dibahas juga dari sisi Tentara Nasional Indonesia. 

Mengenai pemindahan ibu kota tentu saja mendapat beragam tanggapan, termasuk dari TNI yang akan mengambil dari sisi pertahanan, seperti halnya TNI AL.

Meski sejauh ini, Sabtu (24/8/2019), Presiden Joko Widodo belum memutuskan lokasi persis pemindahan ibu kota Indonesia di Kalimantan. 

Kali ini Mabes TNI telah memiliki gambaran sebelum pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke luar Pulau Jawa benar-benar terwujud. 

Terungkap dari pemaparan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengenai pemindahan ibu kota. 

Dari bahan paparan Panglima TNI tersebut, ada beberapa hal yang disinggung terkait dengan kekuatan Angkatan Laut TNI AL jika Ibu Kota Negara RI benar-benar berada di Pulau Kalimantan. 

Tema pemaparan itu mengangkat judul Rencana pemindahan ibu kota dalam prespektif aspek pertahanan. 

Disampaikan dalam materi itu, bahwa calon lokasi Ibu Kota Baru RI nantinya memiliki kriteria berada di lokasi minim bencana gempa bumi serta tersedia lahan terbuka yang luas serta strategis berada di tengah-tengah Indonesia. 

Keberadaan Ibu Kota Negara pun tidak jauh dengan kota yang sudah berkembang serta masyaraknya sudah heterogen majemuk, minim konflik serta memenuhi perimeter pertahanan dan keamanan.

Dari sisi kelautan, direncanakan TNI sudah ada gambaran. Nantinya akan terbentuk satu baru di tubuh TNI Angkatan Laut.

Berikut ini penjelasan pemaparan Panglima TNI soal rencana pemindahan ibu kota RI ke Pulau Kalimantan.

Penguatan satuan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut jika ibu kota negara RI di pulau Kalimantan:

poin pertama, diperlukan peningkatan kemampuan dan gelar kekuatan TNI angkatan laut yang berada di wilayah Kalimantan.

poin kedua, pengembangan satuan operasi serta distribusi logistik untuk satuan-satuan TNI Angkatan Laut.

Diperlukan pangkalan dengan dermaga yang dapat menyediakan fasilitas sandar bagi KRI berukuran besar.

Seperti PKR, MRLF, Sigma dan LPD, sesuai standarisasi pangkalan TNI Angkatan Laut.

Poin empat, perlu adanya pangkalan udara bagi pesud TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan operasi terkait dengan Intelligence, Surbeillance and Reconaissance guna mendukung operasi laut.

Poin terakhir, diperlukan satuan setingkat Armada dan Pasmar yang didukung oleh minimal satu Lantamal beserta jajarannya.

GELAR SATUAN BARU TNI AL di Ibu Kota Baru RI Pulau Kalimantan:

Lantamal XII Pontianak terdiri dari

- Lanal Sambas

- Lanal Ketapang

Lantamal XIII Tarakan terdiri dari:

- Lanal Balikpapan

- Lanal Banjarmasin

- Lanal Sangatta

- Lanal Nunukan

- Lanal Kotabaru

Gelar Radar Integrated Maritime Surveillance System:

- Sebatik

- Pantai Amal

- Tanjung Batu

- Tanjung Mangkalihat.

Sumber: Mabes TNI (2019)

Belum lama ini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto beserta rombongannya berkunjung di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Rabu (7/8/2019).

Menggunakan pesawat Boeing 737 VIP TNI AU, Panglima TNI bersama rombongannya berangkat dari bandara Halim Perdanakusuma menuju bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman SAMS Sepinggan Balikpapan.

Sekira pukul 13.30 Wita, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto langsung disambut Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Subiyanto beserta Wakapolda Kaltim, Brigjen Eddy Sumitro Tambunan dan unsur pejabat TNI Polri lainnya.

Orang nomor satu di tubuh TNI itu berkunjung ke kota Balikpapan sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja Panglima TNI di wilayah Balikpapan, Samarinda, dan Surabaya.

Setibanya di Kota Balikpapan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto langsung melakukan tinjauan di lokasi Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kogatwilhan di wilayah Amburawang Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Usai meninjau lokasi pembangunan Puslatpur, Panglima TNI dijadwalkan meninjau Dodikjur Rindam VI Mulawarman.

Namun karena ada agenda lainnya, Panglima TNI langsung bertolak ke Samarinda, untuk selanjutnya pada Kamis (8/8/2019) melakukan tinjauan sekaligus menutup kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Panglima TNI sempat melayani para awak media yang sudah menunggu kedatangannya di VIV Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.

Namun ia hanya menjawab ringkas, karena langsung bergegas menuju kendaraan yang membawanya.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tidak banyak menjawab pertanyaan yang di lontarkan para awak media terkait maksud dan hasil kunjungan kerjanya di Kota Balikpapan.

Salah satunya pertanyaan para awak media tentang kaitan kunjungan kerja tersebut dengan lokasi pemindahan ibu kota negara di wilayah Kalimantan Timur, yang lokasinya tidak jauh dari kawasan pembanguan Puslatpur Kogatwilhan yang baru saja ia kunjungi di kawasan Samboja, Kutai Kartanegara.

"Ya, belum ada keputusan," jawabnya singkat sambil berjalan dari pintu kedatangan VIP Room Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, menuju mobil yang sudah siap mengantarnya ke pesawat, yang juga sudah siap terbang menuju bandara APT Pranoto Samarinda.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Kota Pindah, Mabes TNI Akan Pindah ke Wilayah Kutai Kartanegara."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved