Massa Mujahid 212 Gelar Unjuk Rasa Menuju Istana Negara, Usung Isu Indonesia Damai, Selamatkan NKRI

Mereka tertahan untuk menuju Istana Negara karena jalan yang diblokade polisi dengan menggunakan kawat berduri dan dijaga dua mobil Barakuda.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNNEWS/FAHDI FAHLEVI
ILUSTRASI - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan kepada massa reuni aksi 212 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Massa yang menamakan diri Mujahid 212 menggelar aksi unjuk rasa di bawah patung kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019).

Aksi ini dilakukan setelah jalan menuju Istana Negara diblokade polisi.

Pantuan Kompas.com, massa telah berkumpul di patung kuda sejak 11.00 WIB.

Mereka langsung memadati kawasan Monas dan sekitarnya seiring membentangkan bendera di jembatan penyeberangan orang (JPO).

Mereka tertahan untuk menuju Istana Negara karena jalan yang diblokade polisi dengan menggunakan kawat berduri dan dijaga dua mobil Barakuda.

Sementara, Kepolisian dengan perlengkapan keamanan lengkap masih berjaga-jaga.

Hal itu membuat massa menggelar aksi unjuk rasa patung kuda.

Sebelum menggelar aksinya, mereka mengawalinya dengan doa.

"Aksinya ini adalah aksi damai. Agar Indonesia damai. Selamatkan NKRI," teriak seorang orator yang berada di atas mobil.

Nantinya, aksi tersebut juga tak akan berlangsung lama.

Kepada massa yang hadir, orator mengingatkan setelah unjuk rasa akan bergerak ke Masjid Istiqlal sebelum akhirnya kembali pulang.

"Jadi usai ini kita berjalan ke Masjid Istiqlal. Kemudian bisa pulang ke rumah masing-masing," tuturnya.

Terpisah, beberapa hari sebelumnya.

Poltabes Makassar, Sulawesi Selatan mengamankan 200 pelajar saat sedang mengendarai sepeda motor di sekitar Jalan Urip Sumoharjo, Kamis (26/9/2019).

Mereka hendak berunjuk rasa di Gedung DPRD Sulawesi Selatan sekitar pukul 09.30 Wita. 

Mereka yang diamankan ini karena melakakukan pelanggaran lalu lintas dengan tindak menggunakan helm saat berkendara. 

Kapolrestabes Makassar Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo mengatakan, selain mereka melanggar berkendara di jalan raya, dari hasil penggeledahan yang dilakukan,

 Unjuk Rasa Tolak Revisi UU KPK dan RKUHP di Samarinda, 9 Mahasiswa Jatuh Pingsan Lantaran Hal Ini

 Mahasiswa di Tanjung Selor Unjuk Rasa Tolak Revisi UU KPK dan RKUHP, DPRD Kaltara Menjawab Mendukung

polisi juga menemukan beberapa senjata tajam di dalam tas para pelajar sekolah menengah, seperti busur dan benda tajam lain.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan, ternyata dari sekian itu ada yang membawa senjata tajam, busur, dan ternyata mereka mau ikut aksi. Maka, sekarang kami amankan terlebih dahulu sambil kami data," kata Wahyu saat diwawancara.

Wahyu mengatakan, saat ini ratusan pelajar tersebut telah dibawa ke Polda Sulawesi Selatan bersama motor yang dikendarainya.

Para pelajar yang diamankan berasal dari sekolah di Makassar dan Gowa.

Wahyu mengatakan, pihaknya akan memanggil guru dan orangtua para pelajar ini untuk nantinya dilakukan pembinaan kepada para pelajar yang diamankan ini.

 Pelajar dalam Unjuk Rasa Tolak Revisi UU KPK dan RKUHP di Samarinda, Akui Ini Kemauan Kami

 Aliansi Kita Bersama Anak Indonesia Imbau Anak di Bawah Usia 18 Tahun Tidak Ikut Unjuk Rasa

 Mahasiswa di Samarinda Gelar Unjuk Rasa, Satlantas Polres Imbau Masyarakat Hindari 30 Ruas Jalan Ini

"Kami akan panggil orangtuanya, panggil sekolah, kenapa hari pelajaran keluar dari sekolah," ucap Wahyu.

"Ini kan jam sekolah seharusnya mereka sekolah. Kalau mahasiswa nanti kita lihat. Ini kan masih anak-anak yang masih dalam tahal belajar," katanya. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jalan Menuju Istana Diblokade Polisi, Massa Mujahid 212 Aksi di Patung Kuda."

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved