Nasib Dicky, Mahasiswa yang Terlindas Kendaraan Taktis Polisi Saat Unjuk Rasa, Bolak Balik Operasi
Begini nasib Dicky, mahasiswa Universitas Bosowa yang terlindas kendaraan taktis polisi, saat unjuk rasa di Makassar.
"Kami dari BEM Fakultas Hukum, mengecam tindakan kepolisian khususnya Polda Sulsel terkait pengawalan aksi.
"Kepolisian sepatutnya hanya mengawal tentunya dengan SOP, bukan malah melakukan tindakan anarkis dengan menabrak rekan kami," ucap Aziz.
Di sisi lain, kabar tertabraknya Dicky Wahyudi oleh mobil taktis kepolisian sudah dikonfirmasi oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe.
"Benar, mahasiswa namanya Dicky. Saya sudah ketemu orangtuanya," ungkap Guntur, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Menurut pengamatannya, Guntur menduga jika korban tak bisa melihat kendaraan taktis melintas karena tebalnya asap dari gas air mata yang ditembakkan polisi.
"Kejadian saat itu ada tembakan gas air mata mungkin dia juga panik tiba-tiba kena mata karena ada kabut, sehingga dia tidak lihat (mobil)," terang Guntur.
Selaku Kapolda Sulsel, Guntur mengakui jika situasi di lapangan saat bentrokan terjadi cukup menyulitkan petugas yang berjaga.
Meski begitu, Guntur tetap menginstruksikan penyidik untuk tetap memeriksa pengemudi mobil taktis tersebut.
"(Pengemudi) lagi diperiksa," pungkasnya.
Keluarga Randy Cari Keadilan
Randi, mahasiswa Universitas Halu Oleo yang tewas tertembak saat unjuk rasa di Sulawesi Tenggara, merupaka ujung tombak keluarga.
Diketahui, Randi tewas tertembak saat aksi unjuk rasa di Sulawesi Tenggara, ricuh.
Dilansir dari Kompas.com, Randi, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, yang tewas tertembak, dimakamkan di tempat pemakaman umum di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Jumat (27/9/2019) sore.
Ayah Randi, La Sali, terlihat begitu terpukul melihat anaknya yang merupakan putra satu-satunya meninggal dengan cara tak wajar.