Ziarah Makam jadi Wisata Religi, Pengemis di Makam Kutai Lama Mulai Dibina
Sultan Kutai Adji Mohammad Arifin didampingi Bupati Kukar Edi Damansyah dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kutai Kartanegara be
Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Budi Susilo
Alas kaki mereka yang berwarna putih mirip terompah menghasilkan bunyi ketukan setiap mereka melangkah.
Berikutnya delegasi Thailand menampilkan kesenian wayang yang melakonkan kisah Ramayana.
Tiga pria memainkan wayang tokoh Hanoman.
Sedangkan tiga perempuan memainkan wayang dengan sosok seorang putri cantik.
Penampilan mereka mendapat aplaus meriah dari seluruh pengunjung yang memadati stadion.
Tak mau kalah, delegasi Sri Lanka menyuguhkan Puja Dance.
Grup yang terdiri dari 25 orang ini menari dengan lincah dalam busana tradisional mereka. Empat penari perempuan membawa bunga teratai merah.
Sedangkan beberapa penari pria bermahkota mengiringinya dengan gerakan penuh semangat.
Delegasi Mesir tampil terakhir dengan mempersembahkan Tarian Tongkat.
Penari pria memainkan 2 bilah tongkat yang saling dipukulkan, sedangkan penari perempuan menari dengan lincah.
Dari negeri sendiri, kesenian yang ditampilkan antara lain, tarian jepen Begenjoh Mahakam hingga Tari hudoq dari Dayak Modang.
Pengunjung juga disuguhkan Tari Kolaborasi dari Kesultanan Kutai.
Beberapa tarian keraton dipersembahkan oleh putra-putri Kesultanan, termasuk Tari Topeng Kemindu.
Tarian masal Menapak Jejak Mustika di bawah asuhan Yayasan Gubang menjadi penutup dari rangkaian Upacara Pembukaan TIFAF.
Seratus penari berlari ke tengah lapangan sembari membawa kain putih dan kuning.