Fahri Hamzah Tiba-tiba Dipanggil Jokowi, Tak Langsung Mau dan Balik Tanya ke Ajudan: Untuk Apa?

Di ujung masa jabatannya sebagai wakil rakyat, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyelipkan satu pesan kepada Presiden Jokowi.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/5/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO - Fahri Hamzah menjadi salah satu politikus yang tak lagi menjadi anggota DPR RI di periode 2019-2024.

Masa bakti anggota DPR periode 2014-2019 segera berakhir pada September 2019 ini.

Anggota DPR yang baru pun akan segera dilantik 1 Oktober 2019.

Permadi, Politikus Gerindra yang Mau Lengserkan Jokowi, Pengagum Soekarno, Mantan Anggota PDIP

Situasi Genting, Mahfud MD Ungkap Saat Terbaik Bagi Jokowi Terbitkan Perppu, Waktunya Makin Sempit

Jokowi Minta Dipercepat, Ini Perkiraan Waktu Pelantikan RI 1 Terpilih, Jutaan Pendukung Siap Hadir

Jokowi Disebut Tak Hargai DPR Soal UU KPK, Pengamat: Ada Lebih Pentingkan Isu Elit Ketimbang Publik

Ada 575 calon anggota DPR 2019-2024 terpilih yang siap dilantik.

Di ujung masa jabatannya sebagai wakil rakyat, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyelipkan satu pesan kepada Presiden Jokowi.

Fahri Hamzah meminta agar Jokowi tidak memilih kabinet yang berisi pembebek dan orang-orang yang berkinerja asal bapak senang.

“Saya berani katakan Pak Jokowi jangan pilih kabinet yang isinya pembebek dan asal bapak senang."

"Kalau itu dilakukan, Pak Jokowi bisa jatuh di tengah jalan,” ungkap Fahri Hamzah saat sesi wawancara dengan Tribunnews.com di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019).

Mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menagih janji Jokowi akan memimpin Bangsa Indonesia lima tahun mendatang dengan tanpa beban.

Fahri Hamzah meminta Jokowi untuk memilih sosok menteri yang mau bekerja dan tidak sibuk menjilat kekuasaan.

“Kalau Pak Jokowi sebagai negarawan ingin memperbaiki bangsa dan sesuai dengan apa yang dikatakan tanpa beban."

"Tak ingin memilih penjilat-penjilat dan memilih menteri tanpa afiliasi politik, maka akan selamat dia."

"Orang politik banyak yang bisa bekerja tapi jangan pilih penjilat,” tegas Fahri Hamzah.

Ia menegaskan, bila salah pilih menteri, Jokowi bisa mengulang sejarah aksi demonstrasi besar pada 1998 yang berakhir dengan lengsernya Presiden Soeharto.

“Kalau dia salah, mohon maaf, kita masih begini karena belum ada krisis. Kalau sudah ada krisis meledak semua nanti,” ulasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved