Pengungsi Korban Gempa Ambon Kekurangan Air, Buang BAB Disembarang Tempat
Bahkan mereka, Minggu (29/9/2019) masih terus bertahan di hutan-hutan dan perbukitan di desa-desa.
TRIBUNKALTIM.CO,AMBON-Gempa bumi yang menimpa Ambon dan Maluku membuat ribuan warga mengungsi.
Bahkan mereka, Minggu (29/9/2019) masih terus bertahan di hutan-hutan dan perbukitan di desa-desa. Namun kondisi mereka cukup memprihatinkan karena tak dilengkapi fasilitas memadai terutama mandi, cuci dan kakus (MCK).
Selain itu, di tempat pengungsian mereka juga tak dilengkapi dengan air bersih yang mencukupi bagi ribuan pengungsi.
• Keluarga Mengungsi di Bukit Akibat Gempa Ambon, Bek PSM Berharap Pemerintah Tak Cuma Mendata
• Soal Kabar Gempa Besar dan Tsunami di Ambon, Piru dan Saparua, Begini Penjelasan Lengkap BMKG
“Gara-gara tidak ada itu (MCK), kami di sini buang hajat di hutan, yang repot itu yang lagi sakit dan anak-anak terpaksa mereka buang hajat di pinggir tenda saja,” kata Rauf,
salah seorang warga Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, yang saat ini mengungsi di perbukitan Kampung Baru Siompo, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Minggu malam.
Dia mengaku, perbukitan tempatnya mengungsi bersama ribuan pengungsi lainnya itu sangat jauh dari perkampungan dan tidak ada sungai di situ.
Sehingga, banyak pengungsi terpaksa membuang tinja sembarangan apalagi saat malam hari.
“Ada yang gali tanah tapi kalau anak-anak kecil itu biasa kencing dan buang air sembarangan jadi bau juga,” kata dia.
Amon, salah satu pengungsi di Kecamatan Amalatu yang dihubungi secara terpisah juga mengakui kondisi yang sama terjadi di sejumlah lokasi pengungsian di wilayah itu.
“Itu sudah biasa ya kondisi darurat, mau bagaimana lagi,” sebut dia.
Dia tidak terlalu ambil pusing dengan tidak adanya fasilitas MCK di lokasi tempatnya mengungsi.
Baginya yang terpenting adalah pemerintah daerah bisa segera menyalurkan bantuan berupa selimut, sembako dan obat-obatanserta air bersih di wilayah itu.
“Untuk MCK kita juga paham ini di lokasi pegunungan dan jauh, dan tidak ada air jadi kalau ada juga tidak bisa difungsikan dengan baik.
Yang paling penting itu mana bantuan kita di sini sudah empat hari tapi belum ada bantuan apapun,” keluh dia.
• Bencana Gempa di Ambon, Warga Heboh Kemunculan Lubang Seukuran Sumur, BMKG Beri Penjelasan
• Bencana Gempa di Ambon, Warga Heboh Kemunculan Lubang Seukuran Sumur, BMKG Beri Penjelasan
• Gempa di Ambon, Listrik di Kabupaten Seram Bagian Barat Mati Total
Bupati Seram Bagian Barat, Muhamad Yasin Payapo sebelumnya mengaku bantuan untuk korban gempa di Kecamatan Amalatu dan kecamatan-kecamatan lainnya telah disalurkan Sabtu kemarin.
Namun, ternyata masih banyak pengungsi yang belum menerima bantuan.
Sejauh ini tercatat pengungsi korban gempa yang masih bertahan di lokasi pengungsian yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat mencapai 109.000 jiwa. (*)