Mirip Perjuangan Palestina dan Papua, Benny Wenda: Butuh Waktu Panjang

Pemimpin sayap politik ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) Benny Wenda menyebut, perjuangannya mirip palestina

Editor: Samir Paturusi
(OXFORD CITY COUNCIL via BBC INDONESIA)
Benny Wenda adalah pemimpin Serikat Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP). 

Menurut laporan kantor berita Antara, pihak Indonesia berupaya melarang kehadiran Benny Wenda dalam ruang sidang Majelis Umum PBB.

Mantan pimpinan Gerakan Papua Merdeka (OPM), Nick Messet, yang kini menjadi salah satu delegasi Indonesia mengatakan pihaknya telah memastikan agar PBB tidak mengizinkan Benny Wenda memasuki aula tempat persidangan Majelis Umum.

"Tidak benar bahwa Benny Wenda menghadiri sidang Majelis Umum sebagai anggota delegasi Vanuatu,

sebab PBB hanya mengizinkan perwakilan suatu negara untuk memasuki sidang Majelis Umum PBB di New York," kata Nick Meset.

Dedengkot KKB Demiron Wenda Menyerahkan Diri, Ikrar Janji Setia ke NKRI dan Cium Merah Putih

KKB Mulai Lakukan Teror, Warga Diminta Waspada sampai Nyatakan Peran dengan TNI/Polri

Saat Caharuddin Tewas Ditembak Anggota KKB, Istrinya Sedang Menidurkan Anaknya di Kamar

Messet merupakan WNI yang kini menjadi Konsul Kehormatan Nauru di Jakarta.

Dia juga menyebut berita mengenai isu Papua yang dibahas di sidang PBB ini adalah hoaks karena sama sekali tidak menjadi agenda atau didiskusikan.

"Apa yang dikatakan bahwa persoalan Papua akan didiskusikan di PBB itu sudah ketinggalan zaman.

Dia dan teman-temannya telah melakukan hal itu sejak beberapa tahun silam," kata Messet.

Benny sendiri telah membantah pemberitaan media di Indonesia bahwa dirinya dilarang memasuki ruangan sidang Majelis Umum PBB.

Dia mengaku, dirinya sama sekali tidak bermaksud untuk menyampaikan pidato di podium Majelis Umum.

"Saya terdaftar bersama delegasi Vanuatu. Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai yang mengangkat isu Papua dalam pidatonya. Tugas kami (ULMWP) melakukan lobi," kata Benny.

"Informasi yang disampaikan oleh Nick Messet itu bohong. Saya tidak pernah diusir dari ruangan sidang karena terdaftar resmi dalam delegasi Vanuatu. Berhentilah menyebarkan hoaks," katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved