KKB Mulai Lakukan Teror, Warga Diminta Waspada sampai Nyatakan Peran dengan TNI/Polri
Kelompok kriminal bersenjata ( KKB) terus melakukan teror terhadap warga terutama di Kabupaten Puncak, Papua.
TRIBUNKALTIM.CO -Kelompok kriminal bersenjata ( KKB) terus melakukan teror terhadap warga terutama di Kabupaten Puncak, Papua.
Usai menewaskan 3 warga sipil dalam 2 kejadian berbeda, kelompok ini pun melakukan pembakaran di Kampung Kimak, KKB kini mulai masuk ke Distrik Ilaga, yang merupakan ibu kota Kabupaten Puncak.
"Kemarin ada pembunuhan terhadap pedagang di bandara, lalu malamnya mereka masuk dengan jumlah yang besar dan melakukan pembakaran di Kampung Kimak.
• Saat Caharuddin Tewas Ditembak Anggota KKB, Istrinya Sedang Menidurkan Anaknya di Kamar
• KKB Lakukan Pembakaran, Sempat Kontak Senjata dengan Aparat Keamanan
Ada beberapa kios yang ada di kampung situ dibakar," ujar Bupati Puncak Willem Wandi saat dihubungi, Minggu (29/9/2019) seperti dilansir dari Kompas.Com.
Willem meminta seluruh masyarakat untuk selalu waspada menghadapi teror KKB.
Berikut ini fakta selengkapnya:
1. Kontak senjata dengan aparat
Willem mengatakan, KKB masuk ke Distrik Ilaga dan melakukan kontak senjata dengan aparat keamanan.
"Lalu dilanjutkan tadi pagi di Ilaga, dengan kontak senjata antara KKB dengan TNI yang bertahan menjaga Ilaga. Mereka betul terang-terangan beraksi di siang hari," kata Willem.
Selain itu, Willem meminta TNI-Polri untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat sipil yang ada di Ilaga.
• Janazah Caharuddin Korban Penembakan KKB di Ilaga Diterbangkan ke Makassar
• Ditembak KKB di Kabupaten Puncak, Dua Tukang Ojek Tewas
2. Diminta waspada teror KKB
Adanya aksi teror yang dilakukan KKB, Bupati Puncak Willem Wandi meminta seluruh masyarakat untuk selalu waspada.
Ia pun menyatakan akan segera kembali ke Ilaga untuk membahas situasi terkini dan mencari solusi bagi masyarakat.
"Besok saya akan ke Ilaga dan kita akan rapatkan agar masyarakat yang ketakutan, dalam jangka waktu yang pendek kita kirim ke Mimika.
Kalau kita bertahan di sana pasti mereka tidak tenang," kata Willem.