BPBD Balikpapan Petakan Lokasi Rawan Banjir dan Longsor, Tersebar Ada Enam Kecamatan

Bukan berarti warga Kota Balikpapan tidak lagi waspada dengan potensi bencana kebakaran hutan karena bencana itu sendiri datangnya secara tiba-tiba.

Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
LONGSOR - Petugas Kepolisian memeriksa kondisi dapur rumah yang tertimpa longsor di kawasan RT 23 Jl DI Panjaitan Karang Rejo, Balikpapan, Sabtu (13/7/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kali ini Kota Balikpapan, Kalimantan Timur bisa dibilang mengalami rawan banjir dan tanah longsor. Tentu kini akan hadapi Rawan banjir

Masa kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Kota Balikpapan sudah tidak lagi, kini beranjak, memijak ke musim hujan, musim kemarau tiada. 

Guyuran hujan sekarang ini sudah mulai sering terjadi di Kota Balikpapan

Karena itu BPBD Balikpapan pun telah memetakan, ada beberapa lokasi wilayah yang dianggap rawan banjir dan longsor. 

Demikian disampaikan Kepala BPBD Balikpapan, Suseno kepada Tribunkaltim.co pada Rabu (2/10/2019). 

Dia mengatakan meski musim kemarau perlahan sudah mulai berlalu dan karhutla juga sudah mulai redup.

Bukan berarti warga Kota Balikpapan tidak lagi waspada dengan potensi bencana kebakaran hutan karena bencana itu sendiri datangnya secara tiba-tiba dan tidak ada yang mengetahui.

"Saya mengimbau seluruh warga Balikpapan agar tetap waspada dengan bencana kebakaran, memang ini sudah memasuki peralihan musim, kita fokus menatap bagaimana mengatasi persoalan banjir dan tanah longsor," katanya kepada Tribunkaltim.co pada Rabu (2/10/2019).

Titik rawan banjir saat ini di kota Balikpapan sudah tersebar di enam kecamatan yang ada sementara titik rawan rawan tanah longsor terdapat di lokasi permukiman padat penduduk.

Seperti di kawasan kelurahan Gunung Sari, Gunung Sari Ulu dan kawasan Balikpapan Barat.

"Kami juga mengimbau seluruh warga masyarakat agar kembali menggencarkan kegiatan bersih-bersih parit atau drainase aliran air yang tersumbat sehingga saat hujan turun aliran air lancar dan tidak mengendap disitu lalu mengakibatkan genangan," ujar Suseno

Perubahan kondisi cuaca tersebut juga masih belum sepenuhnya dianggap stabil dan bisa saja kembali ke musim kemarau lagi, sehingga pihak BPBD Balikpapan tetap mengingatkan masyarakat agar selalu waspada dengan potensi bencana apapun. 

Berdasarkan hasil prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagian besar wilayah di Kalimantan Timur termasuk kota Balikpapan mulai mengalami perubahan cuaca atau peralihan musim.

Jika sebelumnya wilayah Kalimantan Timur dilanda musim kemarau yang cukup panjang, namun sejak akhir bulan September hingga memasuki awal bulan Oktober 2019 ini sudah mulai di guyur hujan.

Bahkan di kota Balikpapan beberapa waktu lalau sempat diguyur hujan berturut-turut selama empat hari dengan intensitas yang cukup deras.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved