Genjer yang Dulu Disebut Makanan 'Orang Miskin' Kini Hadir di Restoran Mewah

Akhirnya masyarakat masa itu hanya mampu menyentap genjer sebagai lauk. Bahkan, saat itu ‘genjer’ (Limnocharis flava) merupakan tanaman gulma

Editor: Nur Pratama
KOMPAS.com / Gabriella Wijaya
Sayur Genjer yang ditumis bumbu tauco dari Rumah Makan Tekko dengan makanan lainnya 

"Makan siang dengan Pavel @durov CEO Telegram. Nasi hijau, bakwan jagung, gurame goreng, sayur genjer, udang sambal," tulis pria yang karib disapa Chief RA itu.

Menurut Manager Operational Bunga Rampai Ronald AMP, saat pertemuan tersebut, pihak yang bertemu langsung memesan hidangan saat itu, jadi tanpa pemesanan terlebih dahulu sebelumnya.

"Mereka hanya minta dan memilih menu khas Indonesia, dan salah satunya hidangan Tumis Genjer tersebut," ujar Ronald AMP, saat
dihubungi Kompas.com pada Jumat (28/09/2019). Sebagai salah satu makanan tradisional Indonesia, genjer menjadi salah satu
hidangan yang dipertahankan di Bunga Rampai.

"Dan di Bunga Rampai sendiri sengaja mengangkat masakan-masakan traditional dari seluruh daerah di Indonesia," tambahnya.

Bunga Rampai merupakan salah satu restoran semi fine dinning di Jakarta. Restoran ini menyajikan beragam makanan Indonesia di restoran berkonsep rumah gaya Belanda bersuasana klasik dan romantis.

Disukai semua kalangan Selain Bunga Rampai, restoran Warung Tekko juga memiliki sayur genjer dalam menunya. Menurut Marketing Manager Warung Tekko Sidik Kadarsyah, Warung Tekko mengusung tema masakan tradisional Indonesia.

"Karena itu juga kita hadirkan genjer di menu," kata Marketing Manager Tekko Sidik Kadarsyah, saat ditemui Kompas.com, Senin
(30/9/2019). Walau identik dengan sayur "jadul", tetapi ternyata penikmat genjer di Warung Tekko berasal dari berbagai golongan, mulai yang tua hingga yang muda.

"Ada remaja pernah pesen. Pertama saya kenalin ada hidangan genjer, 'mau cobain enggak?' lalu mereka mencoba dan suka," ujar Sidik.

Ia pun berbagi cara mengolah genjer.

Tanaman genjer ini memiliki rasa pahit dan tekstur yang keras. Pertama-tama, ungkap Gatot, mulai dari cara memilih genjer dan
cara mengolah genjer agar tidak terasa pahit saat dimakan

“Genjer yang baik adalah yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua, pilih warna yang segar dan hijau.

Ujung batang jangan disertakan, karena teksturnya lebih keras,” jelas Gatot. Sementara itu, untuk menghilangkan rasa pahit,
potongan genjer direbus dalam air yang dicampur asam Jawa. “Tapi jangan (direbus) terlalu lama. Kemudian diangkat, dicuci, baru
dimasak,” tambahnya.

Daun Genjer sebelum ditumis

Walaupun tekstur genjer seperti lembek tetapi sebenarnya tanaman ini menyimpan sesnsai renyah saat disantap. “Genjer punya tekstur

yang sedikit lembek tapi punya serat yang segar dalam batangnya, sehingga kalau digigit dalam tekanan dua gigi akan menimbulkan

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved