Dua Ribu Remaja Korea Utara Jadi Pemberi Kebahagian Tamu Kehormatan Kim Jong Un, Begini Faktanya

Dua ribu remaja pemberi kebahagiaan alias Gippeumjo di Korea Utara melayani tamu kehormatan

(ANTARA FOTO/REUTERS/Shamil Zhumatov)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di sebuah memorial angkatan laut di Vladivostok, Rusia, Jumat (26/4/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah Korea Utara diberitakan memiliki dua ribu remaja yang masih perawan.

Mereka kerap disebut Pleasure Squad

Dalam bahasa Korea, mereka dikenal sebagai "Gippeumjo" yang arti harfiahnya "pemberi kebahagiaan".  

Dua ribu remaja tersebut direkrut Pemerintah Korea Utara saat duduk di bangku sekolah.

Gippumjo merupakan organisasi yang dipelihara oleh Kim Jong Un untuk tujuan tertentu.

Pembuatan kelompok ini bertujuan untuk memberikan kesenangan (kebanyakan bersifat seksual) dan juga hiburan kepada Pejabat Partai Buruh Korea (WPK) yang berpangkat tinggi dan juga keluarga mereka.

Bahkan terkadang kelompok ini juga melayani tamu kehormatan.

Pleasure Squad ini nantinya mencari gadis perawan pilihan untuk nantinya digunakan untuk melayani elite Korea Utara.

Mengutip Grid.ID melalui Mirror, Kippumjo bahkan merekrut anak-anak perempuan dari sekolah.

Namun yang paling mengejutkan adalaha anak perempuan berusia 13 tahun juga ikut direkrut oleh kelompok ini.

Kim Jong Un
Kim Jong Un (INTERNET)

Dilansir dari, express.co.uk, menurut orangyang berhasil kabur, anak-anak perempuan ini yang masih berusia 13 diambil dari kelas mereka oleh tentara dan diperintahkan untuk tidak berbicara dengan keluarganya.

Namun jika nekat melakukan hal tersebut anak-anak ini nantinya akan mengahadapi eksekusi mati.

Presiden Korea Utara Kim Jong Un bahkan dilaporkan telah menyia-nyiakan 2,7 juta pondsterling (Rp 51 miliar) hanya untuk membeli pakaian dalam wanita.

Pakaian dalam ini nantinya akan diberikan kepada para wanita dan perempuan yang berada di Kippumjo.

Pembelian yang tak biasa ini menandakan bahwa sang diktator ini dapat menikmati kemewahan, sedangkan warganya sendiri harus berjuang untuk mendapatkan makanan setiap harinya.

Namun tak jarang juga malah pihak sekolah yang memilih para perampuan ini dan kemudian dipaksa untuk melayani lingkar kecil elite militer.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Mengawasi Langsung Tes Peluncur Roket Super Besar

Warga Singapura Dilarang Kirim Barang Apa pun ke Korea Utara, Peringatkan Warga yang Tur ke Korut

Nantinya bagi para perempuan yang akan dimasukkan ke dalam kelompok ini sebelumnya mereka akan diperiksa rekam medisnya.

Tak sampai disitu bahkan mereka juga dilakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan keperawanan mereka tetap utuh.

Hal ini diketahui lewat klaim dari sejumlah pembelot yang berhasil kabur dari Korea Utara.

Seorang perempuan yang berhasil melarikan dari Korea Selatan spada tahun 2010 sempat menceritakan kisahnya pada Marie Claire.

Perempuan ini mengatakan bahwa saat ia masih berusia 15 tahun, beberapa penjaga membawanya dari kelas secara tiba-tiba.

Tentara tersebut kemudian bertanya kepadanya apakah pernah melakukan hubungan intim dengan laki-laki.

Perempuan ini bahkan mengaku bahwa dirinya mengahiskan satu dekade penuh untuk melayani Kim Jong Il, ayah dari Kim Jong Un.

Kim Jong Il ini kerap memanggilnya bukan untuk melakukan hubungan intim, namun perempuan ini yakin jika ia akan dipanggil untuk melakukan hubungan intim jika tinggal lebih lama lagi.

Kim Jong Un yang kini telah menikahi Ri Sol Ju ini telah kembali membangkitkan tradisi Kippumjo dengan mengirimkan pejabatnya untuk merekrut perempuan yang tinggi dan juga cantik.

Di lain sisi, seorang perempuan yang berhasil melarikan diri dari sebuah kamp kerja paksa di Korea Utara mengungkapkan bahwa ia pernah terpaksa membersihkan toilet dengan tangannya sendiri sedangkan orang-orang di sekitarnya terpaksa memakan tikus untuk bertahan hidup.

Perem

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat bertemu kali pertama pada KTT di Singapura
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat bertemu kali pertama pada KTT di Singapura (The Guardian)

puan ini terpaksa menghabiskan satu tahun hidupnya di satu kamp penahanan Korea Utara seusai dideportasi dari China.

Semua ini diungkapkan oleh seorang perempuan bernama Ji-Hyun.

Dalam sebuah film yang berjudul The Other Interview Ji-Hyun mengatakan "Sungguh sangat tidak terkatakan. Anda bisa mengatakan bahwa seluruh Korea Utara adalah satu penjara yang besar."

"Orang-orang semuanya lapar dan sekarang bahkan tidak ada tikus, ular atau tumbuhan liar yang tersisa untuk mereka makan."

Ji-Hyun ini berhasil meninggalkan Korea Utara saat sedang terjadi kelaparan melanda negerinya pada tahun 1990-an.

Kelaparan ini diperkirakan menyebabkan 4 juta orang meninggal dunia.

Remaja-remaja cantik pilihan ini memang sangat eksklusif dan dimanjakan dengan pakaian, make-up, serta memiliki kehidupan yang nampak mewah. 

Namun, di balik semua itu, pleasure squar sesungguhnya menyimpan penderitaan yang luar biasa. 

Memang secara materi mereka sangat terjamin, itu juga harus mereka bayar dengan kebebasan harga diri mereka. 

Pleasure Squad dibuat pertama kali oleh Kim Il Sung, diktator Korea Utara yang merupakan kakek Jong Un di tahun 1970. 

Baca: Ekspresi Egy Maulana Saksikan Kekalahan Lechia Gdansk Atas Legia Warsawa dari Tribun Penonton

Tidak semua gadis bisa menjadi Pleasure Squad

Mereka harus berusia antara 13-15 tahun, memiliki wajah yang cantik, kulit halus mulus tanpa bekas luka, suara lembut dan menggoda, serta tingginya harus minimal 170cm. 

Anggota Pleasure Squad juga diwajibkan masih perawan dan belum disentuh oleh pria sebelumnya. 

Begitu anggota terpilih, mereka akan diambil paksa dari keluarga mereka, dikarantina dalam asrama khusus dan dilarang berhubungan dengan siapapun. 

Kontrak tiap gadis adalah selama 10 tahun dan mereka wajib mematuhi semua perintah pemimpin. 

Tugas para gadis belia di Pleasure Squad ini untuk menghibur pemimpin tertinggi Korea Utara

Baca: Kartika Putri Mantap Berhijrah, tapi Jilbabnya Kali Ini Jadi Sorotan, Model Apa Itu?

Mereka harus bisa menari, memijat, hingga kebutuhan seksual. 

Tentu mereka tidak boleh menolak dan harus selalu bisa memuaskan pemimpin. 

Jika gagal, nyawa diri sendiri dan keluarga mereka menjadi taruhannya. 

Di awal kepemimpinan Kim Jong Un, dia menyingkirkan semua Pleasure Squad, namun kembali membentuknya di tahun 2015. 

Baca: Resmi di Klub Papan Atas Polandia, Egy Maulana Berjanji Samai Messi

Pengakuan Mi Hyang, salah satu mantan anggota Pleasure Squad di era Kim Jong Il mengatakan pada Marie Claire tentang pengalamannya. 

"Pernah salah satu dari kami harus membuka pakaian kami dan membiarkan mereka menyentuh area pribadi kami saat mereka membuat taruhan atas tubuh kami," kata Mi Hyang. 

Anggota Pleasure Squad akan dipensiunkan pada usia 25 tahun dan mereka harus menikah dengan anggota elit dari lingkaran Kim Jong Un. 

Ini dilakukan agar kegiatan mengerikan Pleasure Squad tetap terjaga kerahasiaannya. 

The Sun pernah melaporkan bahwa Kim Jong Un memesan pakaian dalam wanita dari China pada tahun 2016 lalu. 

Baca: 10 Manfaat Ajaib bagi Tubuh Jika Kita Rutin Olahraga, Ayo Tunggu Apa Lagi?

Biaya belanja pakaian dalam wanita itu menghabiskan sekitar Rp41 miliar. 

Miris, di tengah penderitaan dan perasaan dilecehkan dari gadis-gadis itu, mereka harus selalu hadir di pesta dan memasang senyum palsunya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kisah Gadis-gadis Korea Utara yang Didandani Cantik untuk Dijadikan Pasukan 'Penghibur' KIm Jong Un

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved