Fenomena Alam Unik, Kristal Es Bak Salju Muncul di Gunung Gede, Jadi Mirip Hamparan Padang Es
Pemandangan di gunung berketinggian 2.958 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut laksana serakan padang es.
TRIBUNKALTIM.CO - Fenomena kristal es kembali muncul.
Kali ini kemunculannya adalah di Alun-alun Surya Kencana, Gunung Gede Jawa Barat Minggu (6/10/2019).
Dilansir dari Kompas.com Senin (7/10/2019), disampaikan salah satu pemandu gunung yang berasal dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia, Ade Wahyudi, kristal es yang muncul kali ini tak seperti biasanya karena cakupan wilayhnya lebih luas.
• Kecewa saat Datang ke Bromo, Curhat Turis Thailand Ini Viral, Sebut Ada Mafia dan Ogah Balik Lagi
• Pernah Dijuluki Bak Antartika, Ke Mana Hilangya Salju di Indonesia, Begini Kata Ilmuwan
• Video - Nikmati Sensasi Turunnya Salju di Plaza Balikpapan Setiap Akhir Pekan, Ini Jadwalnya
• Dataran Tinggi Dieng Kembali Bersalju Seperti Musim Dingin di Eropa
Ade menyampaikan, berdasarkan apa yang ia amati, pemandangan di gunung berketinggian 2.958 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut laksana serakan padang es.
Menanggapi fenomena serakan yang terjadi di Gunung Gede, Kompas.com pada Senin (7/10/2019) menghubungi Kedeputian Klimatologi BMKG, Indra Gustari.
Indra menyampaikan apa yang terjadi di Gunung Gede, mirip dengan apa yang pernah terjadi di Dieng.
“Kalau dari cirinya, dari laporan masyarakat atau para pendaki, sama-sama terbentuk seperti salju. Hipotesa kita mirip yang terjadi di Dieng," ujarnya.
Ia menyampaikan, fenomena ini juga disebut dengan frost.

“Kalau di Gunung Gede, kita belum pasang alat, tapi ini mirip Dieng,” kata Indra.
Wilayah Lain Alami Cuaca Panas
Fenomena yang terjadi di Gunung Gede ini menjadi perhatian khalayak.
Salah satu alasannya adalah beberapa wilayah lain saat ini justru mengalami cuaca panas.
Ketika ditanya mengenai hal ini, Indra menyampaikan terdapat tiga hal yang mempengaruhi, yakni musim kemarau, ketinggian, dan pengaruh udara dingin dari Australia.
“Kenapa terjadi, pertama karena musim kemarau. Apabila musim hujan, frost itu menghilang, sementara kalau kemarau dia bisa bertahan,” ujarnya.
Saat musim kemarau, suhu yang ada pada siang hari panas terik, ketika malam maka gelombang panas tersebut dilepas di atmosfer sehingga suhu bisa lebih dingin ketika pagi.