HUT Ke 54 Bankaltimtara, Aset Sentuh Rp 29 Triliun dan Bakal Luncurkan Digital Perbankan
Kenaikan asset tersebut, disampaikan Rivai, terjadi karena pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang cukup tinggi sejak Desember tahun 2018.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Prestasi kembali dicapai Bankaltimtara diusianya yang ke-54. Menjelang hari jadinya, pada Senin (14/10/2019) bank kebanggaan masyarakat Kaltim ini telah memiliki asset sebesar Rp 29 triliun.
Kenaikan sebesar Rp 4 triliun bisa diraih bank ini, dalam waktu satu semester.
Pemimpin Sekretariat Perusahaan Bankaltimtara, Baharuddin Rivai mengungkapkan, tercatat pada Desember tahun 2018 lalu, asset Bankaltimtara masih berkisar diantara Rp 25 triliun.
Namun, pertengahan tahun 2019 ini asset Bankaltimtara nasik Rp 4 triliun menjadi Rp 29 triliun.
“Kenaikan asset Rp 4 triliun itu bisa diraih Bankaltimtara di bulan Juni lalu. Jadi, asset kita saat ini sebesar Rp 29 triliun,” ujarnya saat acara gathering bersama wartawan Kaltim, pada Jumat (11/10/2019), pukul 15.00 WITA, di Foodbar & Coffee Cak Turo, Jalan Juanda, Samarinda.
Kenaikan asset tersebut, disampaikan Rivai, terjadi karena pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang cukup tinggi sejak Desember tahun 2018 sampai Juni 2019 lalu. Dijelaskan olehnya, DPK tersebut terdiri dari tabungan, giro dan deposito yang dipercayakan nasabah kepada Bankaltimtara.
“Terkait dengan kredit bermasalah, perlu juga saya sampaikan bahwa Non Performing Loan (NPL) kita sibawah yabg telah ditentukan oleh Bank Indonesia (BI). Sesuai dengan ketentuan BI, NPL tidak boleh diatas 5 persen. Tapi, kita hanya 1 persen saja,” bebernya.
Dengan NPL hanya 1 persen, Rivai menyatakan, masih dapat ditoleransi. Akan tetapi, ditegaskan olehnya, bukan berarti dengan toleransi tersebut Bankaltimtara membiarkan persoalan kredit bermasalah tersebut terus terjadi. Pihaknya, dibeberkan olehnya, terus melakukan penagihan.
“Kita tagih terus kewajiban para pihak tersebut agar membayar kredit. Jadi, tidak kita biarkan persoalan kredit bermasalah itu berlarut-larut. Bahkan, penjualan asset milik pemilik utang pun bisa dijual untuk menutupi kredit bermaslah itu,” bebernya.
Namun, dijelaskan Rivai, biasanya Bankaltimtara tidak serta merta langsung menjual asset pemilik utang. Tapi, dikatakan olehnya, pihaknya memberikan kesempatan kepada pemilik utang untuk menjual sendiri assetnya. Kemudian, hasil penjualannya bisa menutupi utang kepada Bankaltimtara.
“Biasanya, kalau pemilik asset yang menjual sendiri assetnya itu akan mendapatkan nilai jual yang baik, daripada kami yang menjualnya kepada para pihak. Setelah laku terjual, barulah kredit yang bermasalah itu dilunasi. Sehingga, persoalan kredit bermasalah pada Bankaltimtara bisa diselesaikan,” tuturnya.
Proyeksi tahun 2020 pun, disampaikan oleh Rivai. Tahun depan, Bankaltimtara akan meluncurkan digital Bankaltimtara. Layanan mobile banking, dipaparkan olehnya, akan diluncurkan. Sehingga, layanan Bankaltimtara akan semakin maksimal kepada seluruh nasabahnya di Provinsi Kaltim dan Kaltara.
“Tahun 2020 itu titik awal kita menuju digital bank. Mobile banking Bankaltimtara akan kita terapkan. Saat ini, ada 153 kecamatan di Kaltim dan Kaltara yang telah masuk jaringan kami. Di kaltim sudah 100 persen ada perwakilan kami di kecamatan-kecamatan. Di Kaltara, tinggal 10 kecamatan lagi yang belum. Itu yang akan kita perjuangkan,” tandasnya.
Sisi lainnya dalam sambut Ibu Kota Negara Indonesia di Kalimantan Timur.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Provinsi ini ditetapkan menjadi lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur.