Breaking News
BREAKING NEWS - Masih Merah dan Basah, Orok Berusia 5 Bulan Ditemukan di Bawah Pohon Cempedak
Orok berusia 5 bulan ditemukan di bawah pohon Cempedak masih merah dan sasah di sebuah guest hous
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Orok berusia 5 bulan ditemukan di bawah pohon Cempedak masih merah dan basah di sebuah guest hous.
La Dedi mencurigai gundukan tanah di bawah pohon Cempedak,
Dia menggali dan menemukan kaus putih terlipat-lipat membungkus sesuatu yang sangat mengejutkan.
Di guest house tempat La Dedi bekerja di Jalan Sultan Sulaiman (Pelita 5), RT 29, Kelurahan Sambutan,
Kecamatan Sambutan, itulah ditemukan orok yang baru dikuburkan..
Orok dengan panjang sekitar 7 Cm tersebut ditemukan sekitar pukul 09.00 Wita, Senin (14/10/2019) pagi
tadi di samping kiri gedung guest house.
Saat itu, La Dedi (19) sedang bersih-bersih di pekarangan samping gedung guest house.
Tepat di bawah pohon Cempedak, La Dedi melihat adanya gundukan tanah.
Penasaran dengan isi dari gundukan tanah tersebut, tanpa pikir panjang La Dedi lantas melakukan
penggalian. Tidak butuh waktu lama, La Dedi menemukan baju kaos warna putih dengan kondisi terlipat-lipat.
Lalu, La Dedi membuka lipatan baju tersebut dan menemukan adanya orok yang telah berbentuk tubuh manusia.
"Saya lagi nyapu, terus lihat ada gundukan tanah, lalu saya buka sampai ketemu kaos putih, di dalamnya
ada ini (orok)," ucap La Dedi, Senin (14/10/2019).
Setelah itu, dirinya La Dedi melapor ke pihak kelurahan dan pengelola guest house, hingga akhirnya
Kepolisian dari Polsek Samarinda Kota bersama unsur relawan datang ke lokasi penemuan.
Diperkirakan orok tersebut telah dikubur kurang dari 24 jam, kondisi orok masih terlihat merah dan basah.
Bahkan, tidak jauh dari gundukan berisi orok, terdapat parang berlumuran tanah yang diduga digunakan
untuk menggali lubang.
Kuat dugaan orok tersebut dipaksa lahir sebelum waktunya dan dibuang oleh salah satu penghuni guest house.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Sambutan, Aiptu Bandiyono menuturkan, setelah mendapatkan laporan
adanya penemuan orok, dirinya langsung ke lokasi untuk memastikan informasi tersebut.
Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polsek Samarinda Kota guna proses penyelidikan kasus pembuangan orok tersebut.
"Saat ini Unit Reskrim Polsek tengah melakukan penyelidikan.
Sedangkan orok dibawa ke RSUD AW Syahranie," tuturnya.
Benar saja, usai orok dievakuasi, Kepolisian lantas melakukan penyelidikan, dengan memeriksa penghuni kamar, serta pengelola guest house.
Kaos putih yang digunakan membungkus orok jadi petunjuk awal Kepolisian untuk mencari pemilik kaos tersebut. (*)
Baca Juga;
• Air Mata Kaspul Berderai Disambangi Bupati Kukar, Besok Jalani Operasi Pelepasan Pen
• Tak Punya Biaya, Kaspul Warga Kukar Hidup Kesakitan dengan 6 Pen yang Tertanam di Kaki Kanan
• Pencurian Batubara di Perairan Loa Kulu, Kukar Libatkan 5 Klotok, Kerugian Capai 34 Ton Batubara
• Maju di Pilkada Kukar, Hasanuddin Masud Mendaftar ke Partai Gerindra