Tak Punya Biaya, Kaspul Warga Kukar Hidup Kesakitan dengan 6 Pen yang Tertanam di Kaki Kanan
Kaspul (38), warga Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kukar, hidup sehari-hari dengan 6 pen tertanam di tulang kering kaki kanannya selama 3 tahun.
Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Tak Punya Biaya, Kaspul Warga Kukar Hidup Kesakitan dengan 6 Pen yang Tertanam di Kaki Kanan
Kaspul (38), warga Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kukar, hidup sehari-hari dengan 6 pen tertanam di tulang kering kaki kanannya selama 3 tahun.
Enam pen ini sebagian tertanam di dalam tulang keringnya, sebagian lagi mencuat di luar kulit dagingnya.
• Sederet Fakta Belajar IPS ala SDN 021 Marangkayu Kukar, Asah Pola Kritis Sampai Bak Peneliti Cilik
• Jumlah Anak di Kukar Capai 200 Ribu, Disdukcapil Baru Cetak 10 Ribu KIA
• Siapkan Rp 100 Miliar Lebih, Bupati dan Ketua KPU Teken Naskah Hibah untuk Pilkada Kukar 2020
• Dusun Muara Pegah Kukar Tersentuh Kembang Bersinar ala Pertamina Hulu Mahakam
Keberadaan 6 pen di kakinya ini sangat mengganggu aktivitasnya.
Sesekali ketika kakinya melangkah, ia kerap merasakan nyeri.
Setiap berjalan ia harus dibantu tongkat kruk.
Seharusnya pen di kakinya itu sudah waktunya dilepas, namun keterbatasan biaya membuatnya harus bertahan dengan pen-pen itu.
Kaspul menceritakan asal mula kakinya itu harus dipen.
Tiga tahun silam ia bermotor dengan anak laki-lakinya melewati jalan hauling batubara.
Dari arah belakang kendaraan berat mau melintas.
Kaspul menepikan motornya untuk memberi lewat kendaraan berat itu.
Tanpa diduga, roda kendaraan berat itu melindas batu besar seberat 5 kg.
Batu itu terpental dan mengenai tulang kering kaki kanan Kaspul hingga berdarah.
“Tulang kaki saya langsung patah.
Saya dibopong ke mobil dan dilarikan ke RSUD IA Moeis Samarinda Seberang,” ujar Kaspul.