Setelah Bentak Emil Salim, Arteria Dahlan Diprotes Haris Azhar, Dibela Ali Mochtar Ngabalin
Setelah debat panasnya dengan Emil Salim jadi sorotan, politisi PDIP Arteria Dahlan kembali tuai protes dari aktivis HAM Haris Azhar.
Tapi keterangan di dalam kurung yang ditulis dengan huruf tertera "empat puluh" tahun.
Kesalahan ini menjadi masalah.
Sebab, salah satu calon pimpinan KPK terpilih, yakni Nurul Ghufron terancam tidak bisa dilantik bila UU tersebut berlaku.
Ghufrom diketahui baru berusia 45 tahun.
Mahfud MD melanjutkan bahwa UU KPK ini dipastikan menimbulkan masalah apabila sudah resmi berlaku.
Ghufron terancam tidak dapat dilantik.
"Kalau umur 50 atau 40 itu ya juga akan masalah kalau UU itu berlaku, KPK endak bisa bekerja kan, karena komisionernya belum ada (lengkap). Itu pun juga udah masuk inventarisasi masalah yang harus diselesaikan," ujar Mahfud MD.
Meski demikian, ketika ditanya apakah pihak Istana akan menyelesaikan persoalan hukum itu melalui penerbitan Perppu KPK, Mahfud MD tidak mau menjelaskan lebih lanjut.
"Enggak tahu, itu Istana. Saya kan bukan Istana. Ditunggu saja," lanjut dia.
Debat panas vs Emil Salim
Sebelumnya, Arteria Dahlan terlibat debat panas dengan dosen pascasarjana UI Prof Emil Salim di acara Mata Najwa.
Awalnya, presenter Najwa Shihab terlihat kewalahan menghadapi debat Arteria Dahlan dengan Prof Emil Salim.
Hal itu terjadi saat acara Mata Najwa membahas Perppu UU KPK pada Rabu (9/10/2019).
Baik Arteria Dahlan maupun Emil Salim terdengar saling bentak.
Hal itu diawali saat Emil Salim menyinggung apakah proses pemilihan para anggota DPR itu berlangsung bersih atau tidak.
"Jadi yang menjadi soal adalah ada Politic Gap, bung bilang saya dipilih yang menjadi persoalan itu cara memilih itu bebas dari korupsi," kata Emil Salim dikutip TribunWow.com dari channel Youtube Najwa Shihab.
"Iyalah," sela Arteria Dahlan.
Kemudian, Emil Salim ingin melanjutkan pernyataannya.
Namun, saat ingin melanjutkan pernyataannya, Arteria Dahlan justru terus memotong bicara Emil Salim.
"Ada buku bung," lanjut Emil Salim.
"Prof nanya saya terpilih korupsi atau tidak, saya yakin," bantah Arteria Dahlan sambil mengangkat diri dari kursi.
Lalu, Emil Salim terus berusaha untuk meminta agar Arteria Dahlan mendengarnya.
"Ada laporan demokrasi forsil, tunggu dulu," pinta Emil Salim.
Namun, Arteria Dahlan justru menyinggung jabatan menteri yang pernah dijabat Emil Salim.
Emil Salim sendiri pernah menjabat sebagai Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup di masa orde baru.
"Jangan dikira, Anda bisa menjadi menteri karena proses politik di DPR pak jangan salah," sentak Arteria Dahlan.
Namun, Emil Salim masih berusaha meminta agar Arteria Dahlan mendengar pernyataanya.
"Tunggu dulu, demokrasi forsil," ungkap Emil Salim belum selesai.
"Tapi contoh pak yang kayak dengan generasi yang baik, berbicaralah dengan baik, berdebat dengan baik," sela Arteria Dahlan keras.
Mendengar pernyataan itu, Najwa Shihab lantas menyinggung bahwa DPR juga harus memberi contoh untuk menghormati orang yang tengah berpendapat.
"Anggota DPR memberi contoh yang baik dengan mendengarkan," kata Najwa Shihab.
Mendengar pernyataan itu, penonton lantas bersorak riuh.
Akibatnya, Arteria Dahlan lalu terdiam, namun ia tampak kesal dengan suara penonton tersebut.
"Woy suporternya, suporter apa ini," seru Arteria Dahlan.
Berhasil diam untuk beberapa saat, Emil Salim kemudian melanjutkan pendapatnya.
Namun, lagi-lagi Arteria Dahlan memotong pembicaraan Emil Salim.
"Yang menjadi persoalan dalam demokrasi kita adalah ada laporan buku yang namanya demo," kata Emil Salim belum selesai.
"Jangan digeneralisir," potong Arteria Dahlan lagi.
Terlihat kesal karena tak bisa melanjutkan bicaranya, Emil Salim lantas meminta dengan keras agar Arteria Dahlan diam.
Ia sampai menggebrakan tangan ke meja.
"Dengar dulu," seru Emil Salim.
Kemudian, Emil Salim mengungkapkan bahwa tindak korupsi paling banyak dilakukan oleh politisi yang dipilih oleh pemilihan rakyat.
Sehingga, pemilihan umum belum tentu benar-benar terpercaya.
"Demokrasi forsil dan seluruh yang terjadi pada penangkapan dari KPK adalah politisi yang dipilih," lanjutnya.
"Jadi persoalan adalah pemilihan kita yang kita jalankan belum tentu kredibel itu menjadi persoalan," ungkap Emil Salim.
Lantas, Emil Salim bertanya jangan terlalu bangga jika pemilihan itu berlangsung secara tidak jujur.
"Jadi Bung bangga saya dipilih? Tapi apa dipilih secara betul?," tanya Emil Salim.
Lalu, Arteria Dahlan menjawab kalau dirinya memang benar-benar dipilih rakyat.
"Iya," kata Arteria Dahlan.
Lalu, Emil Salim mendesak berapa uang yang dikeluarkan agar bisa terpilih.
"Berapa ongkosnya buat keluarkan?," tanya Emil Salim.
"Apa?," kata Arteria Dahlan.
"Darimana Bung dapat uangnya?," tanya Emil Salim lagi.
• Setelah Tunjuk-tunjuk Emil Salim, Arteria Dahlan Dicap Pembohong oleh Laode M Syarif KPK
• Siasat Najwa Shihab Stop Debat Arteria Dahlan vs Emil Salim, lalu Skakmat saat Jeda Iklan Mata Najwa
• Ada Kata Politisi Gila Hormat, Inilah Perubahan Profil Arteria Dahlan di Wikipedia yang Jadi Sorotan
• Siapakah Arteria Dahlan yang Bentak Emil Salim di Mata Najwa? Segini Deretan Harta Kekayaannya
Tidak terima, Arteria Dahlan terlihat marah hingga membentak dan mengangkat diri dari kursinya.
"Kalau saya bisa pak," seru Arteria Dahlan.
Namun, Najwa Shihab segera menutup segmen agar perdebatan tidak semakin panas.
Lihat videonya mulai menit ke-9:37:
(*)