Susunan Kabinet Jokowi-Maruf Sudah Rampung, Ketua DPP PKS Ungkap Nasib Dua Srikandi Menteri

Susunan Kabinet Jokowi Maruf-Amin Sudah Rampung, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera Prediksi Nasib Dua Srikandi, Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
INSTAGRAM/@smindrawati
Susunan Kabinet Jokowi-Maruf Sudah Rampung, Ketua DPP PKS Ungkap Nasib Dua Srikandi Menteri 

TRIBUNKALTIM.CO - Jelang pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin, susunan kabinet Jokowi-Maruf Amin telah rampung.

Susunan Kabinet Jokowi-Maruf nantinya akan diumumkan segera setelah Jokowi dan Maruf Amin dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024.

Akan tetapi, masih ada peluang perubahan susunan Kabinet Jokowi-Maruf hingga detik-detik jelang pengumuman.

Hal tersebut dikatakan oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (11/10/2019).

"Mungkin ada beberapa pertimbangan masih bisa," kata Presiden Jokowi.

Namun, hingga kini siapa bakal calon Menteri yang akan membantu Presiden Jokowi untuk lima tahun mendatang belum juga muncul.

Terkait hal itu, nasib dua srikandi Menteri di Kabinet Jokowi-Maruf masih simpang siur.

Daftar Calon Menteri Jokowi - Maruf Amin: Bos Bukalapak & Gojek, 2 Wanita Cantik, Eks Sopir Angkot

Dua srikandi Kabinet yang dimaksud yakni Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti. 

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti layak untuk dipertahankan Jokowi.

Menurut Mardani Ali Sera, Menteri Keuangan Sri Mulyani layak untuk dipertahankan Jokowi masuk kabinet jilid II.

"Bu Sri Mulyani mampu mengawal kondisi perekonomian Indonesia di tengah banyak tantangan.

Walau belum lebih baik tapi mampu menjaga kestabilan," ungkap Mardani Ali Sera.

Nama Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti bisa kembali dipilih Jokowi untuk mengisi jabatan yang sama untuk lima tahun mendatang.

"Bu Susi Pudjiastuti dengan keberaniannya menjaga laut Indonesia.

Banyak pekerjaan belum selesai. Dan layak dilanjutkan," ujar Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.

Dinas Perhubungan Samarinda Rencanakan Penumpulan Simpang & Siklus Lampu Lalu Lintas, Ini Alasannya

Tak cuma dua srikandi, Mardani Ali Sera juga menilai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono layak kembali dipercayakan Jokowi untuk mengisi kursi yang sama di Kabinet Kerja II.

"Pak Basuki layak dipertahankan. Pekerja keras dan berpikir terbuka.

Bisa bekerjasama dengan semua. Dan paling utama dia itu bersih," ujar mantan Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kepada Tribunnews.com, Minggu (13/10/2019).

Kendati demikian, Mardani Ali Sera tetap menyerahkan siapa Menteri yang akan dipilih untuk mengisi Kabinet Kerja II kepada Jokowi.

"Untuk siapa yang layak, hak Pak Jokowi untuk menentukan. Tapi pesannya cari yang kommitmen dan kompeten," ucapnya.

Jelang Lawan PSM Makassar, Aremania Bikin Arema FC Panen Denda di Liga 1 2019 Mencapai Rp 620 Juta

Sementara itu, Pengamat politik Yasin Mohammad mengatakan Susi Pudjiastuti layak dipertahankan di Kabinet Jokowi-Maruf.

Ia menilai kebijakan Menteri Susi yang melawan ilegal fishing dengan penenggelaman kapal perlu diapresiasi.

"Dalam konteks penenggelaman ibu Susi paling tinggi, prestasinya dalam law enforcement atau perang melawan ilegal fishing patut diapresiasi," ujar Yasin Mohammad.

Selanjutnya, Sri Mulyani dinilai telah mampu membuat kebijakan yang dapat menyeimbangkan neraca keuangan negara.

"Pola yang dimainkan adalah kebijakan ekonomi liberal, membuka akses investasi dari luar. Investasi ini dibuka dalam rangka menyeimbangkan neraca keuangan," ucapnya.

Selain itu Yasin Mohammad turut memprediksi satu srikandi lainnya, Retno Marsudi yang diprediuksi akan kembali menduduki kursi Menteri Luar Negeri.

Pasalnya menurut Yasin Mohammad, selama menjadi Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi sudah membuahkan hasil yang nyata dalam berkomunikasi ke luar negeri.

Bahkan, telah membawa Indonesia sebagai Dewan Kehormatan di PBB.

Bukan Cuma Marahi, Rocky Gerung Minta Pendukung Jokowi Usir Prabowo, Kekhawatirannya Cukup Serius

Dahulukan Partai Pengusung

Sementara itu, Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto meminta Presiden Jokowi untuk mendahulukan partai pengusung dalam menyusun kabinet periode 2019-2024.

Dikutip dari Kompas.com, hal itu disampaikan Hasto saat menanggapi wacana Partai Gerindra yang telah menyiapkan nama calon menteri di kabinet Jokowi-Maruf Amin.

"Dalam hal yang ideal tentu saja apa yang terjadi dalam koalisi sebelum presiden itu sebangun dengan pembentukan kabinet.

Sehingga skala prioritas Pak Jokowi mengedepankan terlebih dahulu para menteri terutama yang berasal dari unsur kepartaian Koalisi Indonesia Kerja," ujar Hasto Kristiyanto.

Hasto Kristiyanto meyakini jika Presiden Jokowi memahami skala prioritas itu dan menerapkannya dalam meyusun kabinet periode kedua.

Susunan Menteri Kabinet Jokowi-Maruf Amin Disebut Hampir Rampung, Adakah Nama AHY? Ini Kata Jokowi

PDI-P dan partai koalisi pengusung, kata Hasto Kristiyanto, telah membuka ruang kerja sama dengan Gerindra dalam menyusun struktur pimpinan parlemen dan alat kelengkapan dewan di dalamnya.

Karena itu, ia berharap Gerindra dapat memahami hal tersebut dan tetap melanjutkan kerja sama di parlemen.

"Bahwa meskipun PDI-P menang dengan kekuatan 60,7 di DPR persen kami tidak menerapkan politik bumi hangus seperti 2014 sehingga Gerindra, Demokrat, PAN, PKS itu mendapat tempat di dalam susunan alat kelengkapan dewan," papar Hasto.

"Dengan demikian kerja sama seluruh parpol itu berjalan baik di DPR-MPR.

Terkait susunan kabinet itu hak prerogatif presiden tapi tentu dalam demokrasi yang sehat koalisi sebelum pilpres dan pasca-pilpres di dalam kabinet itu seharusnya senafas dan sebangun," tuturnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved