Pilkada Balikpapan

Rahmad Masud, Kakak Bupati Penajam Paser Utara, Dapat Restu Keluarga Maju di Pilkada Balikpapan

Rahmad Masud, kakak Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud dapat restu keluarga maju di Pilkada Balikpapan. Beredar di Facebook

Penulis: Aris Joni | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunkaltim.co, Siti Zubaidah
Wawali Balikpapan Rahmad Masud beri keterangan kepada wartawan 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Rahmad Masud, kakak Bupati Penajam Paser Utara, dapat restu keluarga maju di Pilkada Balikpapan.

Diketahui, Rahmad Masud yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota Balikpapan, merupakan kakak dari Abdul Gafur Masud, Bupati Penajam Paser Utara.

Pilkada Balikpapan tahun 2020 mendatang semakin dekat.

Informasi Jadwal Mati Lampu, Selasa (15/10/2019) di Samarinda, Yuk Share di WhatsApp dan Facebook

Karo Humas Pemprov Kaltim Nilai Satelit Palapa Ring Timur Penting Dukung IKN di Sepaku, PPU

Laporan Tri Rishamarini Soal Masalah Tanah vs Maspion ke KPK Nyambung? Begini Kata Basaria Panjaitan

Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Masud semakin mantap maju bertarung di Pilkada Balikpapan, terlebih sudah mendaapt dukungan penuh dari keluarga besar.

Salah satu halaman (fanpage) di Facebook, dengan nama ITU SUDAH juga menuliskan kutipan pernyataan Rahmad Masud yang telah mendapatkan restu keluarga.

Usai melaksanakan ibadah umrah bersama keluarganya beberapa waktu lalu.

"Setelah kami bersaudara umrah dan musyawarah bersama, dan memohon petunjuk di depan Kabah, maka diputuskan mereka ikhlas saya maju," salah satu kutipan akun fanpage ITU SUDAH tersebut.

Saat dikonfirmasi, Rahmad Masud membenarkan adanya rapat keluarga yang digelar sepulang umrah dan memutuskan mendukung dirinya maju di Pilkada Balikpapan 2020 mendatang.

"Waktu kita rapat, keluarga menyetujui saya maju.

Sudah sepakat mendorong dan mengikhlaskan saya untuk maju," ujar Rahmad Masud belum lama ini.

Ia menambahkan, pihak keluarga akan turut membantu mencari pendampingnya di Pilkada Balikpapan.

Caranya, menurunkan tim survei untuk mengetahui siapa saja yang layak untuk bersanding dengannya.

Menurut Rahmad Masud, calon Wakil Walikota pendampingnya harus memiliki kriteria.

Antara lain harus bersinergi.

Tidak sekadar bekerja sama saja, melainkan juga dapat sama-sama bekerja untuk kepentingan Balikpapan.

Bukan kepentingan pribadi.

"Saudara akan menurunkan tiga tim survei, bukan hanya survei untuk pendamping.

Tapi untuk mensurvei saya juga," pungkas ketua DPD Partai Golkar kota Balikpapan ini. 

Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Masud unjuk gigi, standing motor Suzuki Crystal di dekat rumah kediamannya di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Ini bukan motor baru Suzuki 2019 tetapi ini adalah motor Suzuki Crystal yang populer sekitar tahun 1992.
Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Masud unjuk gigi, standing motor Suzuki Crystal di dekat rumah kediamannya di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Ini bukan motor baru Suzuki 2019 tetapi ini adalah motor Suzuki Crystal yang populer sekitar tahun 1992. (Tribunkaltim.co/Budi Susilo)

Tak Maju Tanpa Restu

Hasil rapat pleno pengurus harian DPD Golkar Balikpapan beberapa waktu lalu memang mengusung wakil Walikota Balikpapan Rahmad Masud sebagai calon walikota di Pilkada Balikpapan 2020 mendatang.

Meskipun mengusung secara aklamasi, tapi semua keputusan untuk ikut kontestasi Pilkada Balikpapan berada di tangan Rahmad Masud.

Namun ketika dikonfirmasi oleh Tribunkaltim.co, Rahmad Masud menyatakan dirinya masih belum memutuskan untuk ikut Pilkada Balikpapan tahun depan.

Ia pun masih menunggu restu dan dukungan dari keluarga untuk memantapkan dirinya maju di Pilkada Balikpapan.

"Satu ini poinnya saya belum bisa bergerak karena ada etika keluarga. Delapan saudara harus memutuskan apa saya harus mengikhlaskan diri untuk mewakafkan diri memajukan Kota Balikpapan. Jika salah satu yang belum atau tidak mengizinkan, saya istirahat dulu, di dunia politik," kata Rahmad Masud pada Senin (9/9/2019). 

Misalkan seluruh saudara Rahmad Masud setuju jika dirinya maju untuk Pilkada mendatang, ia pun harus meminta restu dari sang istri Nurlena.

Bahkan jika DPP Partai Golkar memaksa harus ikut Pilkada Balikpapan ia pun harus menunggu keputusan bersama di internal keluarganya.

"Meskipun presiden memaksa saya kalau Keluarga tidak mengizinkan, saya tidak ikut," tegas Rahmad Masud(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved