Hindari Terbentuknya Kawasan Kumuh Baru di Berau, Bupati Muharram Minta Lurah dan RT Lakukan Ini
Hindari Terbentuknya Kawasan Kumuh Baru di Berau, Bupati Muharram Minta Lurah dan RT Lakukan Ini
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Hindari Terbentuknya Kawasan Kumuh Baru di Berau, Bupati Muharram Minta Lurah dan RT Lakukan Ini
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama jajaran Pemkab Berau, menggelar workshop tentang penataan kota untuk mengurangi kawasan - kawasan kumuh, Rabu (16/10/2019).
Dalam kesempatan itu, Bupati Berau, Muharram mengatakan, penanganan kawasan kumuh bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Sulli Ditemukan Meninggal Bunuh Diri, Ini Foto-foto Evakuasi Jenazah eks Member f(x) di Rumahnya
• Viral, Timses Jokowi Budiman Sudjatmiko Trending Topic di Twitter, Singgung Awkarin dan Tri Mumpuni
“Kota yang bersih dan indah adalah urgensi, untuk memberikan kehidupan layak dan nyaman.
Semakin maju teknologi dan peradaban manusia semakin besar keinginan untuk hidup di lingkungan yang nyaman, indah bersih,” kata Muharram.
Karena itu, Muharram berharap, program Kota Tanpa Kumuh ( Kotaku ) ini cakupannya bisa diperluas.
Tidak hanya fokus di wilayah Kecamatan Tanjung Redeb.
“Dalam waktu beberapa tahun ke depan, 4 kecamatan (Gunung Tabur, Sambaliung, Tanjung Redeb dan Teluk Bayur) tidak ada lagi area-area kumuh,” ujarnya.
Menurut Muharram, ada dua jenis pendekatan untuk mengentaskan kawasan kumuh.
Yakni dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat, untuk meningkatkan kesadaran menjaga kebersihan serta menata lingkungan mereka sebaik mungkin.
Kedua, dengan memanfaatkan bantuan anggaran dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan pemerintah pusat.
“Cara pertama (melibatkan masyarakat) akan lebih murah. Dengan gotong royong menjaga kebersihan dan melalui Lurah serta RT,
untuk mengatur pembangunan pemukiman warganya masing-masing.
Sehingga tidak semrawut,” tegasnya.

Muharram berharap, ketika masyarakat membangun rumah, memperhatikan tata letak, serta tidak menghabiskan lahan yang dimiliki.