Berpaling ke Jokowi, Prabowo Subianto Ditinggalkan Sekutunya, Rocky Gerung Sampai Ngomong Begini

Berpaling ke Jokowi, Prabowo Subianto ditinggalkan rekan-rekannya, Rocky Gerung sampai ngomong begini.

KOMPAS.com/Ihsanuddin
Presiden Joko Widodo bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Berpaling ke Jokowi, Prabowo Subianto ditinggalkan rekan-rekannya, Rocky Gerung sampai ngomong begini.

Sejumlah pendukung Prabowo Subianto saat Pilpres 2019 kemarin mengaku kecewa dengan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Penyebab utamanya karena Prabowo Subianto dianggap merapat kepada Jokowi.

Wajah Baru Kabinet Jokowi, Ali Ngabalin Aminkan Prabowo Subianto jadi Menteri Jokowi - Maruf Amin

Penuhi Undangan Gerindra Usai Beri Komentar Keras ke Prabowo, Rocky Gerung: Oposisi Bukan Menghindar

Prabowo Menhan dan Edhy Prabowo Mentan? Dahnil Anzar Langsung Tekankan Isyarat Kepalanya

Sandiaga Uno Kembali ke Gerindra, Apa Posisinya? Akankah Gantikan Prabowo Subianto Jadi Ketua Umum?

Keputusan soal Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang bergabung dengan Jokowi terus bergulir.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Jokowi melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada Jumat (11/10/2019).

Serangkaian pertemuan Jokowi dengan Prabowo tersebut membicarakan masalah koalisi.

Kendati demikian, pembicaraan tersebut belum final.

Mengenai pertemuan tersebut, terdapat banyak kemungkinan jika Partai Gerindra yang semula beroposisi akan masuk pada koalisi Jokowi.

Hal yang menguatkan lainnya yakni Prabowo mengungkapkan bahwa ia dan partainya siap membantu pemerintahan jika diperlukan.

"Saya sampaikan ke beliau, kalaupun kami diperlukan (di pemerintahan), kami siap membantu," ujar Prabowo.

Mengenai merapatnya Prabowo pada Jokowi, rupanya mengundang pro dan kontra.

Banyak yang tidak menyukai bahkan kecewa saat Prabowo merapat pada pemerintahan.

Tentu, kekecewaan itu terutama datang dari mantan-mantan sekutu Prabowo dan Gerindra .

Beberapa tokoh, terutama yang oposisi pada pemerintah pun mengungkapkan kekecewaannya.

Mereka secara terang-terangan mengatakan tidak lagi mendukung Prabowo.

Mereka berpaling dari Prabowo dan tetap jadi oposisi.

Siapa saja tokoh-tokoh yang berpaling dari Prabowo saat dukungannya merapat pada pemerintah dan bagaimana ungkapan kekecewaannya?

Dikutip TribunNewsmaker.com dari berbagai sumber, berikut tokoh-tokoh ternama yang berpaling dari Prabowo serta alasannya :

1. Rocky Gerung

Rocky Gerung minta pendukung Jokowi usir Prabowo Subianto
Rocky Gerung minta pendukung Jokowi usir Prabowo Subianto ((Youtube channel realita tv))

Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan kekesalannya saat mengetahui Prabowo yang merapat ke pemerintahan.

Rocky Gerung menyatakan akan mengambil alih posisi oposisi jika Prabowo Subianto akhirnya memutuskan bergabung dalam koalisi.

Menurut Rocky, pemerintahan seharusnya tetap ada oposisi sebagai penyeimbang.

Ia pun mengkritik keras Prabowo Subianto.

Akademisi Rocky Gerung bahkan menyebut Prabowo sudah tak dibutuhkan lagi di negeri ini.

Ia bahkan meminta kepada para pendukung Jokowi untuk mengusir Prabowo Subianto dari kubu mereka.

"Jadi saya dorong supaya cebong-cebong ini marahin Pak Prabowo itu, atau usir Pak Prabowo dari situ.

Karena tetap ada problem itu secara etis.

Saya cuma usulkan, semacam jalan keluar," ujar Rocky Gerung, seperti yang dikutip dari TribunnewsWki.

Lewat acara 'KABAR PETANG' yang diunggah kanal YouTube tvOneNews, Selasa (15/10/2019), Rocky Gerung juga mengungkap kritikannya.

Ia juga berharap para pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin untuk menolak kehadiran Prabowo dalam koalisi.

"Jadi konsisten kalian itu usir dia dari kata kasarnya begitu, jangan biarkan Prabowo masuk ke koalisi kalau 'C*bong'-nya ini mau konsisten gitu," imbuhnya,

Rocky menilai tak semua pihak menyetujui Prabowo bergabung ke koalisi, termasuk beberapa partai politik (parpol).

"Itu kan tanda sebetulnya kan enggak semua orang suka Prabowo di situ (koalisi) kan," kata Rocky.

Menurutnya, memang seharusnya Prabowo tetap menjadi oposisi.

"Menurut saya memang enggak di situ (koalisi)," imbuhnya.

2. Mudrick Sangidoe

Mudrick Sangidoe
Mudrick Sangidoe ((TRIBUNSOLO.COM/LABIB ZAMANI))

Koordinator eks relawan Prabowo-Sandi Solo Raya, Mudrick SM Sangidoe juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Prabowo.

Mudrick SM Sangidoe mengungkapkan, jika akhir-akhir ini relawan yang selama hajatan pesta demokrasi bersama Prabowo-Sandi merasa ditinggalkan begitu saja.

Sebab, lanjut Panglima Mega Bintang tersebut, saat ini sikap Prabowo Subianto sudah berubah karena mendekat pada pemerintah.

"Pak Prabowo pernah buat pernyataan jika dirinya akan mewakafkan diri untuk kepentingan rakyat," ungkapnya saat konferensi pers terkait pernyataan sikap di Gedung Umat Islam Kartopuran Solo, Rabu (9/10/2019), dikutip dari TribunNews.

Mereka mengingatkan, bahwa Prabowo pernah berjanji akan timbul dan tenggelam bersama rakyat.

"Banyak relawan Prabowo-Sandi yang rela berkorban sampai sakit," paparnya.

3. Titiek Soeharto

Putri Mantan Presiden RI Soeharto, Titiek Soeharto
Putri Mantan Presiden RI Soeharto, Titiek Soeharto (Instagram / @titieksoeharto)

Melihat Prabowo yang merapat ke pemerintah, Titiek Soeharto juga nampaknya kecewa.

Hal itu diungkapkan oleh Mudrick.

Menurut Mudrick, Titiek Soeharto memberikan respon keras.

"Bu Titiek itu memberikan respon keras," jelas Mudrick, dikutip dari TribunNews.

"Banyak dari Cendana yang kayak gitu, kalau semua ikut pemerintah siapa yang jadi oposisi," tegas Mudrick,

4. Sohibul Iman

Presiden PKS Sohibul Iman
Presiden PKS Sohibul Iman (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman menyatakan, partainya siap menjadi satu-satunya partai oposisi bagi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Hal ini disampaikan Sohibul Iman menanggapi pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, serta wacana merapatnya Partai Gerindra ke pemerintah.

"Yang jelas ketika tidak ada satu partai pun yang siap jadi oposisi, maka PKS Insya Allah siap agar ada kepantasan demokrasi," kata Sohibul saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/10/2019).

Seperti yang diketahui, pada Pilpres 2019 lalu, PKS berkoalisi dengan artai Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Meski tetap jadi oposisi, Sohibul mengaku menghormati sikap Prabowo dan Partai Gerindra yang sudah menyatakan siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. (TribunNewsmaker/Listusista)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved