Prabowo Menhan dan Edhy Prabowo Mentan? Dahnil Anzar Langsung Tekankan Isyarat Kepalanya
Selain menjadi Menhan, Prabowo juga dinilai cocok menduduki posisi Menteri ESDM di kabinet Jokowi
TRIBUNKALTIM.CO - Direktur Poltracking Indonesia Hatta Yuda menprediksi jabatan Menteri apa yang paling cocok untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kabinet Jokowi.
Hatta Yuda menyebut Prabowo bisa saja menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi.
Bila bukan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto juga bisa menjadi Menteri ESDM.
• Menantu Hendropriyono Jabat KSAD, Menantu Luhut Pandjaitan juga tak Kalah Punya Jabatan Mentereng
• OTT KPK di Kalimantan Timur, Ini Sosok Pejabat yang Terjaring Operasi Senyap di Jakarta
• Sulli Ditemukan Meninggal Bunuh Diri, Ini Foto-foto Evakuasi Jenazah eks Member f(x) di Rumahnya
• Viral, Timses Jokowi Budiman Sudjatmiko Trending Topic di Twitter, Singgung Awkarin dan Tri Mumpuni
Dalam acara Sapa Indonesia Kompas TV, Aiman Witjaksono baru-baru ini kembali menanyakan pernyataan Hatta Yuda soal kemungkinan Prabowo Subianto jadi Menteri Pertahanan.
Hatta Yuda menekankan bahwa politik itu hal dinamis.
Apalagi mendekati pelantikan Presiden, kemungkinan Gerindra untuk gabung ke dalam koalisi Jokowi semakin terbuka lebar.
Menurut Hatta Yuda, perhitungan partai masuk kolisi Jokowi bukan hanya dari suara pemenangan saat Pemilu 2019 lalu.
Hatta Yuda menyebut komunikasi yang dibangun juga perlu masuk perhitungan.
"Di dalam politik, tidak selalu soal angka, tapi ada juga penghargaan misalnya komunikasi, " kata Hatta Yuda dikutip dari Kompas TV.

Hatta Yuda melanjutkan, selama yang terlihat oleh publik adalah komunikasi antara PDI-P dengan Gerindra saja.
Tapi ternyata, kata Hatta Yuda, seiring berjalannya waktu Partai Nasdem juga masuk dalam perhitungan komunikasi tersebut.
"Kita lihat yang terlihat jalur komunikasi hanya Gerindra dan PDI-P, tapi ternyata Gondangdia (Partai Nasdem) ini epicentrum politik juga, " kata Hatta Yuda.
Sehingga sebenarnya kini ada dua tokoh politik di koalisi Jokowi yang perlu dikomunikasi.
Ialah Megawati dengan Surya Paloh.
"Ketika datang ada dua epicentrum politik di dalam koalisi pak Jokowi yang harus dikomunikasikan, tanpa mengecilkan pak Muhaimin, pak Airlangga, saya harus katakan bobot politik dalam ketokohannya dalam koalisi, pak Surya Paloh dan bu Mega yang paling kuat," kata Hatta Yuda.