Menteri Era SBY Ini Beberkan Tips dan Trik Jusuf Kalla jadi Juru Runding GAM, Bahas Dasi Sampai Mata
Menteri Era SBY Ini Beberkan Tips dan Trik Jusuf Kalla jadi Juru Runding GAM, Bahas Dasi Sampai Mata.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Program televisi Mata Najwa kali ini mendatangkan bintang tamu yang membahas sepak terjang Jusuf Kalla.
Saat itu, era masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, peran Jusuf Kalla berkontribusi dalam perundingan di Aceh.
Termasuk bekas menteri era SBY, pun dihadirkan, yakni Hamid Awaludin.
Mantan Menteri Hukum dan HAM 2004-2007, Hamid Awaludin membeberkan bagaimana Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajarinya untuk berunding.
Hal itu disampaikan Hamid Awaludin saat menjadi narasumber acara Mata Najwa yang membahas soal hari-hari jelang berakhirnya tugas Jusuf Kalla (JK) sebagai wakil presiden.
Mantan Menkumham yang juga Ketua Juru Runding Perjanjian Helsinki ini memberkan bagaimana Jusuf Kalla mengajarinya menghadapi para pimpinan-pimpinan Gerakan Aceh Merdeka atau GAM.
Hamid menjelaskan, Jusuf Kalla sangat detail dalam mempersiapkan perundingan.
"Mulai warna dasi diatur, cara berpakaian, cara ngomong, itu semua diatur," kata Hamid.
Menurut Hamid, Jusuf Kalla sangat menekankan bahwa kontak mata dalam suatu perundingan sangatlah penting.
"Bahkan saya dipaksa menatap mata calon lawan runding saya," ungkapnya.
• Jusuf Kalla Beberkan Bedanya jadi Wapres Jokowi dan SBY, JK Singgung Soal Gaya Kepemimpinan
• Dilema Penerbitan Perppu KPK oleh Jokowi, Ditolak Jusuf Kalla, Direspon Negatif Partai Koalisi
• Anak Bekas Menteri Era SBY Ini Dikabarkan Mengisi Susunan Kabinet Kerja Jilid II Jokowi Maruf Amin
Saat diajari cara tatap mata oleh Jusuf Kalla, Hamid mengaku sempat grogi kala itu lantaran perbedaan jabatan.
"Caranya menatap mata Beliau, Hamid tatap mata saya."
"Pasti saya kalah kan, dia Wapres saya menteri. Setiap saya berkedip, Hamid tatap mata saya itu berulang-ulang kali," jelas Hamid.
Hamid lantas membeberkan pertemuannya dengan mantan pejuang GAM, Malik Mahmud yang rupanya mengagumi cara berundingnya.
"Nah belakangan saya ketemu Malik Mahmud, saya notice (memperhatikan) loh waktu berunding, selalu menatap mata saya yah," kata Hamid menirukan Malik Mahmud kala itu.