Setelah Pukul Anggota TNI Yonzipur Hingga Berdarah, Preman Tantang Polisi Tembak Kepalanya

Setelah pukul anggota TNI Yonzipur hingga berdarah, preman ini tantang polisi tembak kepalanya.

Editor: Rafan Arif Dwinanto
HO/ Pendam VI Mulawarman
Ilustrasi TNI 

TRIBUNKALTIM.CO - Setelah pukul anggota TNI Yonzipur hingga berdarah, preman ini tantang polisi tembak kepalanya.

Entah apa yang melatari, seorang anggota TNI tiba-tiba dipukul preman saat belanja kebutuhan pernikahan di pasar.

Peristiwa tragis dialami seorang prajurit TNI yang bertugas di Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) Medan, Kamis (17/10/2019) sore.

 H-3 Pelantikan Jokowi - Maruf Amin, Beredar 71 Calon Menteri Wajah Baru Viral di WhatsApp (WA)

 Dijebak Najwa Shihab Prabowo Menteri Apa di Kabinet, Jawaban Jitu JK Langsung Buat Hadirin Tertawa

 Khawatir Bocoran Kabinet Menteri yang Beredar Sesuai Aslinya, Ini yang Dilakukan Presiden Jokowi

Prajurit Pratu M Iqbal yang sedang belanja kebutuhan untuk acara pernikahan dirinya dianiaya preman menggunakan linggis dan cangkul di Pasar Sukaramai Medan.

Belum diketahui pelaku pemukulan terhadap anggota TNI Yonzipur tersebut.

Informasi yang dihimpun, peristiwa penganiayaan ini terjadi di luar Pasar Sukaramai.

Pratu M Iqbal tiba-tiba didatangi seorang laki-laki berpakaian biru.

Pelaku kemudian menghantam kepala Pratu M Iqbal menggunakan benda diduga linggis.

Sontak, darah segar langsung mengucur dari kepala bagian belakang Pratu M Iqbal.

Dalam kondisi kepala bercucuran darah, Pratu Iqbal tampak tetap tenang saat dalam perjalanan menuju Polsek Medan Area.

Korban kemudian dibawa ke Polsek Medan Area untuk selanjutnya dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan untuk mengobati luka pada bagian kepala tersebut.

Menurut seorang teman korban yang berambut cepak, korban memang sedang ingin berbelanja mencari barang-barang perlengkapan untuk kebutuhan pernikahan.

"Dia lagi mencari barang persiapan nikah di Pasar Sukaramai," kata teman korban di Polsek Medan Area, Kamis (17/10/2019).

"Rencananya hari Sabtu dia mau nikah. Korban tinggalnya di Jalan Halat," jelasnya.

Sementara itu, pelaku sempat menantang saat hendak diamankan.

Ia pun mempersilakan pihak kepolisian untuk menangkap dirinya.

"Nah, tangkap aja akulah.

Aku siap dipenjara.

Tembak aja kepalaku," kata pelaku yang mengenakan kaos biru bertuliskan Sportster.

Setelah diamankan di Mapolsek Medan Area, sekitar pukul 15.55 WIB, pelaku beserta barang bukti berupa linggis dibawa ke Polrestabes Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pihak kepolisian belum ada yang bisa memberikan keterangan terkait kasus tersebut.

Polisi masih melakukan pendalaman motif pelaku menganiaya Pratu Iqbal hingga luka di kepala.

Kasus anggota TNI dipukul preman bukan kali pertama di Medan.

Sebelumnya, warga Desa Marindal, Kecamatan Patumbak, Kota Medan dihebohkan insiden seorang prajurit TNI dianiaya sejumlah anggota organisasi kepemudaan (OKP).

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (17/9/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.

Beredar kabar dugaan terjadinya keributan dikarenakan persoalan tanah.

Prajurit Tni itu mengalamai luka-luka dan sempat dirawat di rumah sakit.

Terbuang di Juventus dan Liga Champions, Mario Mandzukic Batal ke Man United, Mendekat ke AC Milan

Informasi yang dihimpun Tribun Medan, Rabu (18/9/2019), korban disebut-sebut merupakan prajurIt TNI dari Yon Armed 2/105 Delitua.

Korban mengalami luka di bagian kepala akibat sabetan benda tajam.

Kapendam I/BB Kolonel Inf Zeni Djunaidi, saat dikonfirmasi Tribun Medan, membenarkan peristiwa tersebut.

"Prinsipnya satuan membantu pihak yang terlibat untuk menyelesaikan perihal di atas guna mencegah polemik negatif yang bernada provokasi," tegasnya.

Saat disinggung terkait anggota TNI yang menjadi korban, Kolonel Inf Zeni Djunaidi juga membenarkan peristiwa tersebut.

"Benar, luka ringan di bagian kepala dan telah mendapatkan perawatan tenaga kesehatan di satuannya," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa tugas TNI untuk menengahi apa yang terjadi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved