Pejabatnya Kena OTT KPK, Proyek Peningkatan Jalan Menuju Bandara APT Pranoto Samarinda Bikin Macet

Pejabatnya kena OTT KPK, proyek peningkatan jalan menuju Bandara APT Pranoto Samarinda bikin macet

Penulis: Nevrianto | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo
MELINTAS PERLAHAN-Pengendara bermotor melintas perlagan melalui jalan D.I Panjaitan Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang dengan kondisi buka tutup di arah menuju Bandara APT Pranoto atau ke arah kota Bontang,saat ada pengerjaan pengecoran jalan, di Kota Samarinda Kalimantan Timur, pasca hujan deras lebih dari 2 jam, Sabtu (19/10/2019) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sejumlah pengendara bermotor melintas perlahan di Jalan DI Pandjaitan Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda Kalimantan Timur, Sabtu (18/10/2019).

Diketahui, proyek peningkatan jalan di Jalan DI Pandjaitan merupakan proyek BPJN.

Diduga akibat proyek tersebut, pejabat di BPJN wilayah selatan Kalimantan Timur, dibekuk dalam OTT KPK, baru-baru ini.

 Penuturan Prajurit TNI Yonzipur Setelah Kepalanya Bercucuran Darah Dipukul Preman Pasar Sukaramai

 Sudah Kerja 3 Bulan Tim Teknis Polri Belum Ungkap Penyiram Novel Baswedan, Respon Jokowi Kok Begini

 Ini yang Dibenci Luhut Binsar Pandjaitan Saat Bekerja Bersama Jokowi - Jusuf Kalla Selama 5 Tahun

Di lokasi proyek, situasi kepadatan lalu lintas kerap  terjadi sejak awal Oktober.

Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung sampai Desember 2019.

Musababnya, ada proyek peningkatan jalan di Jalan DI Pandjaitan sepanjang 600 meter.

Mulai depan Jalan Perumahan Sejahtera Permai sampai depan CitraLand.

Atau di jalur utama akses menuju Bandara APT Pranoto

Kadishub Kaltim, Salman Lumoindong menuturkan proyek pengerjaan jalan merupakan Proyek APBN yang diselenggarakan Balai Pelaksana Jalan Nasional atau BPJN Kaltimtara.

"Kegiatan pengerjaan jalan pengecoran meninggikan elevasi jalan untuk meminimalkan banjir di Jalan tersebut .

Lalu lintas kendaraan yg melewati Jalan DI Pandjaitan akan diberlakukan sistem buka tutup jalan," jelasnya.

Salman menambahkan dan mengimbau jika pengendara bermotor melalui Jalan DI Pandjaitan dari arah Kota Bontang, arah Sangatta, atau dari arah  Bandara APT Pranoto diimbau bisa melalui Jalan Lempake.

Detailnya melalui Jalan Gunung Kapur 1, Gunung Kapur 2, Jalan Lempake Jaya, tembus Jalan Gunung Lingai atau Lempake lewat Belimau masuk jalan Usaha Tani ke Bayur Kecamatan Sempaja Utara sebagai alternatif  lalu lintas.

Warga Jalan DI Pandjaitan Kelurahan Gunung Lingai Agus (45) yang telah sekitar 7 tahun berjualan gado gado, tahu campur dan es buah di jalan DI Pandjaitan Kelurahan Mugirejo berharap lalu lintas bisa lancar setelah proyek pengerjaan jalan. 

"Di sisi warung saya lajur lalu lintas dari arah Bontang memang terjadi penurunan air  saat hujan cepat surut.

Sedangkan di sisi seberang lajur lalu lintas dari  tinggi lebih 80 centimeter.

Bagi saya rakyat yang merasakan banjir, sementara penumpang di Bandara APT Pranoto kan orang berada dan kaya.

Warga ini yang terus merasakan banjir dan kemacetan lalu lintas," tuturnya. 

Menurut Agus, kondisi macet atau pun banjir berpengaruh terhadap volume penjualannya.

Dulu sebelum ada proyek pengecoran jalan pendapatan dalam sehari secara kotor bisa 800.000 perhari.

Oktober ini pendapatan 300.000 per hari," ujarnya disertai senyum dan sesekali tertawa. 

Sejumlah warga dan pengendara motor terpaksa berjalan merayap bahkan ada yang mesin mati saat banjir. Hujan sekitar 1 jam di jalan DI Panjaitan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda Kalimantan Timur, Senin (21/5/2018) pukul 17.16 WITA.
Kawasan jalan DI Panjaitan Mugirejo merupakan akses utama menuju Bandara APT Pranoto yang rencananya diresmikan 3 hari mendatang.
Sejumlah warga dan pengendara motor terpaksa berjalan merayap bahkan ada yang mesin mati saat banjir. Hujan sekitar 1 jam di jalan DI Panjaitan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda Kalimantan Timur, Senin (21/5/2018) pukul 17.16 WITA. Kawasan jalan DI Panjaitan Mugirejo merupakan akses utama menuju Bandara APT Pranoto yang rencananya diresmikan 3 hari mendatang. (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Warga Diminta Bersabar

Dalam beberapa waktu terakhir, hujan kembali mengguyur Samarinda, yang kembali berdampak banjir di sejumlah arus lalulintas di Samarinda, khususnya di Jalan DI Pandjaitan, yang saat ini kembali tergenang, disertai lumpur nampak ketinggiannya mencapai lutut orang dewasa.

Sebagai jalur utama menuju Bandara APT Pranoto, di wilayah Sungai Siring itu sangat penting bagi para penumpang yang hendak menggunakan jasa pesawat terbang.

Meski belum ada laporan adanya penumpang yang terlambat akibat banjir, warga dan pengendara dibuat resah dengan kondisi banjir untuk kesekian kalinya ini.

Tak sedikit yang mencibir kondisi banjir di kawasan tersebut.

"Inikan bukan yang pertama kali. Harusnya dari dulu sudah diantisipasi. Kalau begini terus kasian warga dan ekonomi juga terganggu," kata Suliadi (48), warga Sekitar.

Tak hanya jalur antar kota tersebut yang terendam banjir, jalur alternatif menuju Bandara APT Pranoto, tepatnya di Jalan Gunung Kapur II, Kelurahan Lempake juga ikut digenangi banjir.

Tinggi air mencapai 50 centimeter itu, cukup membuat pengendara kerepotan.

Hanya pengendara roda empat yang dapat melintas, itupun dengan terpaksa menurunkan kecepatan.

Sementara roda 2 memilih bertahan sembari menunggu banjir surut.

"Jalan utama maupun alternatif tergenang, mau lewat mana lagi pengendara ini," keluh Suliadi.

Dilain pihak, Camat Sungai Pinang, Siti Hasanah meminta kepada warga dan pengendara untuk bersabar.

Pasalnya, proyek pengendalian banjir melalui peningkatan badan jalan tengah berjalan. Proyek ini sendiri diharapkan bisa menurunkan banjir di dua jalan tersebut.

"Proyek peninggian badan jalan di Gunung Kapur II sudah berjalan, dan saat ini proyek yang sama juga mulai dikerjakan. Untuk Jalan DI Panjaitan sendiri, malam tadi material sudah datang dan langsung melakukan peninggian," ungkap Siti.

Kondisi cuaca yang tidak menentu memang menjadi kendala utama pengerjaan proyek peninggian badan jalan.

Oleh karenanya Siti meminta kepada pengendara bisa waspada selama proyek berjalan nantinya.

Jika proyek berjalan normal. Maka akan ada rekayasa lalulintas dimana jalur menjadi satu arah.

Memang akan terjadi kemacetan namun kami mohon warga dan pengendara memakluminya," pinta Siti.

Diungkapkan bahwa hujan terjadi, sejak pukul 15.30 Wita hingga 16.20 Wita itu, rupanya cukup menenggelamkan badan jalan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved