Pidato Presiden Usai Pelantikan, Jokowi Langung Tegas pada Calon Menteri, Copot dan Tanpa Ampun
Pidato Presiden usai pelantikan, Jokowi langung tegas pada calon Menteri, Copot dan Tanpa Ampun
TRIBUNKALTIM.CO - Pidato Presiden usai pelantikan, Jokowi langung tegas pada calon Menteri, copot dan tanpa ampun.
Presiden Joko Widodo meminta para Menteri, pejabat, dan birokrat serius menjamin terwujudnya program pembangunan.
Jokowi mengatakan, tidak akan memberi ampun kepada mereka yang tidak serius, bahkan mengancam akan mencopot.
• Penuturan Prajurit TNI Yonzipur Setelah Kepalanya Bercucuran Darah Dipukul Preman Pasar Sukaramai
• Sudah Kerja 3 Bulan Tim Teknis Polri Belum Ungkap Penyiram Novel Baswedan, Respon Jokowi Kok Begini
• Begini Nasib Preman Pasar Sukaramai Setelah Pukul Kepala Prajurit TNI, dan Tantang Polisi Tembak
"Saya juga minta kepada para Menteri, para pejabat dan birokrat, agar serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan," kata Jokowi dalam pidato pelantikan Presiden dan Wapres di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
"Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun.
Saya pastikan, pasti saya copot," tegasnya.
Jokowi sebelumnya meminta adanya penyederhanaan birokrasi secara besar-besaran.
Ia menyebut, investasi untuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan.
Oleh karenanya, prosedur yang panjang harus dipotong.
Birokrasi yang panjang pun harus dipangkas.
"Eselonisasi harus disederhanakan.
Eselon I, eselon II, eselon III, eselon IV, apa tidak kebanyakan?," ujar Jokowi.
Jokowi meminta, eselonisasi disederhanakan menjadi dua level, dan diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi.
Maruf Amin Pakai Celana
Pelantikan Presiden 2019, Inilah Penampakan Maruf Amin Pakai Celana, Pakaian Wapres Mirip Jokowi
Sosok Maruf Amin menjadi perhatian dalam Pelantikan Presiden 2019 yang digelar Minggu (20/10/2019).
Pasangan Jokowi itu dilantik sebagai Wapres di Gedung MPR RI.
Foto Wakil Presiden ( Wapres ) terpilih Maruf Amin mengenakan celana beredar jelang pelantikan Presiden dan Wapres, Minggu (20/10/2019).
Dalam foto tersebut, Maruf Amin mengenakan jas dan celana hitam dipadu dengan dengan kemeja putih dan dasi merah.
Maruf Amin mengenakan celana memang menjadi sebuah hal yang cukup menarik mengingat sehari-sehari dirinya tampak biasa mengenakan sarung.
• Daftar Kepala Negara Hadir Pelantikan Presiden, Ada 1 Raja Negara Kecil di Afrika, Ini Sosoknya
• Pelantikan Presiden, Daftar 81 Nama Calon Menteri dan Wakilnya, AHY Menpora, Najwa Shihab Jubir
• Jelang Pelantikan Presiden, Luhut Binsar Pandjaitan Kesal Karena Hal Ini Selama Jadi Menteri Jokowi
• Begini Nasib Preman Pasar Sukaramai Setelah Pukul Kepala Prajurit TNI, dan Tantang Polisi Tembak

Pernah jadi sorotan saat berkunjung ke Kantor Wapres.
Wakil presiden terpilih, Maruf Amin, punya kebiasaan mengenakan sarung dalam berpakaian sehari-hari.
Hal itulah yang menjadi pertanyaan para wartawan saat Maruf berkunjung ke Kantor Wapres, Jakarta, untuk memenuhi undangan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Saat itu, Ma'ruf datang ke Kantor Wapres mengenakan sarung yang dipadu dengan jas, peci hitam, serta serban putih yang dikalungkan di leher.
Gaya busana seperti itu merupakan ciri khas Ma'ruf sejak sebelum mendaftar sebagai cawapres untuk mendampingi Presiden Joko Widodo.
"Karena saya sudah (sejak dulu) pakai sarung ya nyaman, jika harus pakai celana juga bisa. Siap. Jadi pakai apa saja siap," tutur Ma'ruf kala berkunjung ke Kantor Wapres.
Meskipun belum pernah ada wakil presiden yang memiliki gaya berpakaian seperti Ma'ruf, Kepala Biro Protokol Sekretariat Wakil Presiden Sapto Harjono menyatakan, tak ada masalah akan gaya berpakaian Ma'ruf.
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2018 tentang Tata Pakaian Pada Acara Kenegeraan dan Resmi, menurut dia, penggunaan sarung diperbolehkan.
Berdasarkan Perpres itu, pakaian pada acara kenegaraan terdiri atas :
- pakaian sipil lengkap (PSL)
- pakaian dinas
- pakaian kebesaran
- pakaian nasional.
Sementara itu, pakaian pada acara resmi selain jenis pakaian di atas dapat berupa pakaian sipil harian (PSH) atau seragam resmi.
"Aturan Perpres 71 Tahun 2018 tentang Tata Pakaian di Acara Kenegaraan dan Acara Resmi juga memungkinkan presiden dan wapres menggunakan sarung sebagai bagian pakaian daerah atau tradisional untuk digunakan di acara-acara tersebut," papar Sapto kepada Kompas.com, Senin (8/7/2019).
Ia pun mengatakan, sarung telah dianggap sebagai pakaian nasional.
Karena itu, sarung termasuk busana yang diperbolehkan untuk digunakan presiden dan wakil presiden dalam acara kenegaraan dan resmi.
Sapto juga menyampaikan, Presiden Joko Widodo dan Wapres Kalla beberapa kali mengenakan sarung dalam acara kenegaraan dan resmi.
"Jadi menurut saya sarung tidak masalah untuk digunakan Wapres sebagai pakaian untuk di acara kenegeraan atau di acara resmi," ucap Sapto.
Jusuf Kalla tertawa
Sarung lekat dengan sosok Maruf Amin, Wakil Presiden terpilih 2019-2024.
Hingga hari ini, Maruf Amin masih setia dengan sarung dalam setiap kesempatan.
Lantas bagaimana setelah nanti resmi dilantik sebagai Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019?
Apakah Maruf Amin masih mengenakan sarung atau tidak?
Saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Kamis (4/7/2019) Maruf Amin mengatakan, "Lihat nanti saja. Sampai hari ini, saya masih pakai sarung, sebelum dilarang pakai sarung."
Pernyataan Ma'ruf itu dilontarkan setelah wartawan menanyakannya.
Sontak reaksi spontan Maruf Amin membuat JK ngakak.
"Hahaha," tawa JK.

Pertanyaan itu pun terlontar lantaran Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu lebih sering menggunakan sarung daripada celana dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Meski sebenarnya Maruf Amin merasa lebih nyaman mengenakan sarung.
Sebab, ini sudah menjadi kebiasaannya sejak dahulu.
Bahkan, saat menghadiri acara formal pun ia tetap menggunakan sarung.
Namun, bukan berarti Maruf Amin menolak apabila harus mengenakan celana ke depannya.
"Karena saya sudah pakai sarung, ya nyaman.
Tapi jika harus pakai celana juga bisa, siap. Jadi pakai apa saja siap," ujar Maruf Amin.
Diketahui, Maruf Amin bersama Presiden Joko Widodo akan dilantik pada 20 Oktober.
Pasangan Presiden dan Wapres terpilih ini akan membaca sumpah sebagai Presiden dan Wakil Presiden di hadapan anggota MPR periode 2019-2024. (*)