Bersandara di Pelabuhan Objek Vital Nasional KRI Teluk Ende Masih Belum Bisa Dilihat Warga Sangatta
Bersandara di Pelabuhan Objek Vital Nasional KRI Teluk Ende Masih Belum Bisa Dilihat Warga Sangatta
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Rita Noor Shobah
Selama tiga tersebut menurut perwakilan Bupati Kutai Timur melalui staf ahli bidang politik hukum dan HAM Syahrir, Minggu (20/10/2019),
masyarakat bisa melihat langsung kapal yang bermarkas di Surabaya Jawa Timur ini.
Ia pun mengaku sudah berkordinasi oleh PT KPC selaku pemilik pelabuhan tersebut
"Ini kapal milik semua masyarakat. Jadi siapapun bisa melihat kapal ini," ucapnya.
Hanya saja bagi pengunjung yang ingin melihat harus diperiksa ketat.
• Salah Paham Warga Sangkulirang, Kutai Timur Tikam Teman Dekatnya Sendiri, Tewas Kehabisan Darah
• Kodim 0909 Sangatta Ajak Semua Warga Tangkal Dampak Kerusuhan Penajam ke Kutai Timur
• Sekda Kutai Timur Sebut PNS di Tiap SKPD di Kutim Bisa Dapat Insentif Lagi, Ini Syaratnya!
Sebab lokasi pelabuhan tersebut berada di area objek vital yang notabene hanya orang-orang tertentu yang boleh masuk.
Hal tersebut karena adanya tumpukan batubara yang belum didistribusi.
Sehingga masyarakat dilarang untuk menyulut api ketika mendatangi pelabuhan tersebut.
Area Pelabuhan ini berada persis di dekat komplek pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Untuk bisa masuk ke area tersebut para pengunjung melalui beberapa pos sekurity petugas pengamanan akan memeriksa terlebih dahulu kendaraan yang digunakan oleh pengunjung.
Berita sebelumnya KRI Teluk Ende 517 bersandar di Pelabuhan Tanjung Bara, Sangatta.
Kapal tersebut menyangkut ratusan personel dan para siswa Taruna serta Taruni angkatan laut 2019.
Tibanya KRI Teluk Ende menurut Danlanal Sangatta Letkol Laut Alfred Binsar Sitorus merupakan bentuk upayanya mengajak anak muda bergabung dalam bagian angkatan laut.
"Kita memang meminta agar para Taruna dan Taruni ke Sangatta dengan tujuan mengajak para anak-anak muda yang akan lulus sekolah nanti bisa ikut bergabung menjadi bagian TNI AL," ucap Alfred Binsar Sitorus.
Selama tiga hari hingga Selasa (22/10/2019) kapal tersebut akan bersandar di pelabuhan Tanjung Bara.