Kaltim Kaltara Peringkat 3 Konsumsi Listrik Tertinggi di Indonesia Sisi Lain Ada yang Krisis Listrik
Kalimantan Timur dan Kaltara Masuk Peringkat Tiga Konsumsi Listrik Tertinggi di Indonesia
Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, selama ini listrik di Sistem Mahakam lebih banyak mendukung kebutuhan listrik di wilayah Samarinda dan Balikpapan.
“Rasio elektirifikasi 62 persen dari sistem Mahakam ini untuk Samarinda dan Balikpapan. Padahal pengolahan listriknya berada di Tanjung Batu, wilayah Kukar.
Setiap kali kami protes ke pusat, mereka minta kami bersabar karena tidak ada anggaran dari Jakarta,” kata Edi.
Ia berharap persoalan krisis listrik di Kukar bisa dipenuhi lewat penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal dengan menggandeng perusahaan.
Menurutnya, pola kerja sama dengan dunia usaha ini akan terus diintensifkan di tengah kondisi keuangan daerah belum stabil seperti sekarang.
Kebutuhan listrik di wilayah hulu, seperti Kembang Janggut dan Tabang, telah dipenuhi melalui energi biogas yang dibantu perusahaan sawit PT REA Kaltim.
Sumber energi listrik alternatif ini memang diharapkan pemerintah untuk menunjang pemenuhan listrik di beberapa desa.
Selain itu, Perusda Kelistrikan dan Sumber Daya Energi (PKSDE) bersama investor bakal membangun PLTA Tabang untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Kecamatan Hulu Mahakam.
Direktur Utama PKSDE Kukar, Shafik Avicenna mengatakan, pasokan listrik di kawasan hulu mahakam akan dipenuhi lewat pembangunan PLTA kapasitas 4x90 MW atau 350 MW di Tabang.
PLTA ini tak hanya mampu menerangi wilayah Tabang, tapi kecamatan Kenohan, Kembang Janggut dan Kota Bangun.
"Jaringan transmisinya dari Tabang turun ke gardu induknya di Kota Bangun, jadi wilayah yang dilewati ini semua pasti kena," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Daftar 5 Daerah dengan Pertumbuhan Konsumsi Listrik Tertinggi se-Indonesia", https://regional.kompas.com/read/2019/10/25/11485661/ini-daftar-5-daerah-dengan-pertumbuhan-konsumsi-listrik-tertinggi-se?page=all#page2.
Penulis : Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur
Editor : Aprillia Ika