Ternyata Begini Penyebab Terjadinya Kasus LGBT Menurut Pandangan Psikolog Asal Bandung

Ternyata begini penyebab terjadinya kasus LGBT menurut pandangan psikolog asal Bandung di Balikpapan

Penulis: Zainul | Editor: Rafan Arif Dwinanto
lgbt.org
Kelompok lelaki berperilaku seks menyimpang peyuka sesame jenis (gay) dalam sebuah kegiatan memerjuangkan perkawinan sesame jenis di Denver 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ternyata begini penyebab terjadinya kasus LGBT menurut pandangan psikolog asal Bandung di Balikpapan.

Kasus lesbian, gay, biseksual, transgender atau disingkat LGBT belakangan ini marak menjadi bahan perbincangan di masyarakat luas.

Tidak hanya di luar negeri saja melainkan hampir semua daerah di Indonesia nama LGBT tersebut tak asing lagi.

 Sederet Prestasi Putri Amelia Zahraman Puteri Pariwisata Balikpapan Diduga Terjerat Prostitusi Artis

 Intip Foto-foto Putri Amelia Puteri Pariwisata Balikpapan, Disebut Diduga Terlibat Prostitusi Artis

 Kabar Buruk Putri Amelia, Puteri Pariwisata, Purna Paskibra Dikabarkan Tersangkut Prostitusi Online

Ya, LGBT tersebut sebenarnya adalah salah satu jenis penyakit yang seharusnya segera disembuhkan bukan justru menjadi bahan guyonan sebagain orang atau bahkan dibesar-besarkan.

Menurut pandangan akademisi psikolog bahwa kasus LGBT tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.

Namun secara garis besar ditengarai oleh lemahnya pengawasan dan peran orang tua dalam memberikan bimbingan dan cara pendekatan sejak dini terhadap anak-anaknya.

Psikolog asal kota Bandung, Rosida Carum mengatakan kasus LGBT tersebut merupakan bentuk gambaran kegagalan orang tua dalam memberikan pendidikan yang tepat sasaran terhadap anaknya sedari kecil.

"Ada pola asuh orang tua sangat menentukan terhadap karakter dan gaya hidup anak dimasa depan.

pola asuh orang tua tidak memahami kebutuhan dan perkembangan anaknya.

Karena perkembangan seksualitas setiap anak berbeda - beda. Saat memasuki usia 12 tahun keatas mereka sudah mulai mengenal lawan jenis. Usia 20 keatas mulai mengenal pasangan hidup.

Sehingga orang tua wajib melakukan pendekatan terhadap anak-anaknya," katanya saat ditemui Tribunkaltim.co, disela kegiatan Talkshow  parenting yang berlangsung di hotel Menara Bahtera Balikpapan, Sabtu (26/10).

Pendekatan itu sendiri lanjut Rosida Carum berdasarkan lawan jenis kalau anak perempuan misalnya harus dekat dengan bapaknya, begitu pula sebaliknya kalau anak laki-laki harus dekat dengan ibunya.

karena nantinya anak perempuan akan lebih mengenal bahwa sosok suami yang seperti ini kemudian yang diharapkan untuk menjadi imamnya.

Begitu pula anak laki-laki dia akan tahu bahwa sosok seperti ibunyalah yang akan menjadi istrinya nanti," jelasnya

Pola asuh laki-laki harus tegas dan berwibawa tidak boleh justru lemah lembut seperti mengasuh anak perempuan," lanjutnya

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved