Tak Lagi Susi Pudjiastuti, Begini Kata Menteri Edhy Prabowo soal Penenggelaman Kapal, Stop/Lanjut? 

Edhy Prabowo, Waketum Partai Gerindra ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ) menggantikan Susi Pudjiastuti

Editor: Doan Pardede
Kolase Tribunnews.com
Edhy Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ) menggantikan Susi Pudjiastuti. Bagaimana nasib penenggelaman kapal? 

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menemui nelayan di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (28/10/2019).

Kunjungan ini dilakukan tepat 5 hari setelah menjabat menggantikan Susi Pudjiastuti.

Ia meninjau aktivitas tempat pelelangan ikan dan berdialog dengan nelayan.

Para nelayan mengeeluh kepada Edhy mulai masalah administrasi pengurusan izin berlayar hingga Pulau G yang mengganggu jalur pelayaran.

Terkait dengan penenggelaman kapal Edhy mengaku akan melanjutkan program dari Susi Pudjiastuti.

Berikut videonya :

Jumlah kapal yang ditenggelamkan Susi Pudjiastuti selama menjabat

Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Agus Suherman mengatakan, sebanyak 558 kapal sudah ditenggelamkan selama Susi Pudjiastuti menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Agus menyebutkan, selama ini ribuan kapal dari negara asing sudah memasuki perairan Indonesia secara ilegal.

Selain mencuri ikan, mereka juga menyelundupkan narkoba, mengambil satwa yang dilindungi, dan memakai bahan bakar minyak (BBM) subsidi dari Indonesia.

"Jadi dari penenggelaman kapal ini, nilai aset Indonesia yang berhasil diselamatkan sebanyak ratusan triliun rupiah," kata Agus, saat mendampingi Susi menenggelamkan 21 kapal di perairan Tanjung Datuk, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (6/10/2019).

Terkait 21 kapal yang ditenggelamkan pada Minggu (6/10/2019), Agus menyampaikan bahwa puluhan kapal itu berasal dari Vietnam, Thailand dan negara-negara terdekat lainnya.

Kapal milik nelayan asing ditenggelamkan TNI AL, di Perairan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014). Sebanyak tiga kapal milik nelayan vietnam yang ditangkap TNI AL ditenggelamkan sebagai sikap tegas pemerintah Indonesia terhadap aksi pencurian ikan yang merugikan negara hingga Rp 300 Trilyun pertahunnya. TNI AL mengerahkan empat Kapal Perang Indonesia (KRI) diantaranya KRI Sultan Hasanuddin, KRI Sutedi Senaputra, KRI Todak, KRI Baracuda dan KN Bintang Laut milik Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla). TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
Kapal milik nelayan asing ditenggelamkan TNI AL, di Perairan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014). Sebanyak tiga kapal milik nelayan vietnam yang ditangkap TNI AL ditenggelamkan sebagai sikap tegas pemerintah Indonesia terhadap aksi pencurian ikan yang merugikan negara hingga Rp 300 Trilyun pertahunnya. TNI AL mengerahkan empat Kapal Perang Indonesia (KRI) diantaranya KRI Sultan Hasanuddin, KRI Sutedi Senaputra, KRI Todak, KRI Baracuda dan KN Bintang Laut milik Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla). TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO (TRIBUN BATAM - ARGIANTO DA NUGROHO)

Namun, mayoritas adalah kapal dari Vietnam.

"Kapal-kapal itu terbukti mencuri ikan di perairan kita," ujar Agus.

Penenggelaman kapal dilakukan dengan melubangi kapal dan kemudian diberi pemberat agar proses penenggelaman berjalan cepat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved