Cerita Lengkap Layangan Putus Part 1 dan Part 2 Serta Kabar Adanya Bocoran Part 3 dari Mommy ASF
Cerita Lengkap Layangan Putus Part 1 dan Part 2, Serta Kabar Adanya bocoran part 3 dari Mommy ASF
5.
Kisah Layangan Putus Karya Mommy ASF Viral di Facebook, Selebgram Lola Diara Fidya Bereaksi Keras
22.54
Kupandangi wajah mereka satu satu, terlelap dalam ketenangan malam.
Kuciumi mereka dan terus kubisiki kata maaf. Kuusap rambut mereka perlahan, kembali kata maaf yang terucap untuk mereka.
Aku, 32th, perantauan dari pelosok daerah. Hidup di bali sudah 14 tahun. Aku menjalani Pendidikan dokter hewan di universitas negeri udayana tahun 2004. Pulang kampung 2011 hanya untuk menikah, kemudian kembali ke bali karena suamiku bekerja disini.
Suamiku, yang kini sudah resmi menjadi mantan. Perbedaan umur 7 tahun bukan jaminan sebuah hubungan akan berjalan tanpa hambatan.
Aku resmi menjadi janda setelah 8tahun pernikahan. Walau aku sudah menemaninya dari tahun 2005. Total aku mengenalnya adalah 14 tahun. Pernikahan kami menghasilkan 5 orang anak. Anak bungsuku meninggal saat kulahirkan 4bulan lalu.
Istigfar tak lepas dari bibir dan hatiku, kupandangi terus wajah anak anakku, kuucapkan maaf di sela sela istigfarku.
“Maafin mommi ya nak, semua tidak akan mudah seperti dulu, kita belum bisa liburan, kemping bersama, membuat api unggun, membakar kayu.. untuk sekarang.. tapi Alloh pasti beri jalan.. pasti kalau kita mau bersabar kita akan liburan kemanapun abang mau..” lirih kubisikan ke telinga Amir, kuciumi pelan pipinya
“Arya anak sholeh, hari kamis puasa sunnah beneran ya nak, insyaAlloh robot yang Arya mau akan ada jalanya nanti kita beli, semangat hapalan quran ya sayang.. mommi minta maaaf Arya belum bisa beli mainanya sekarang ya” kusapu lembut pipinya yang basah terkena airmataku
Tak terasa aku menangis..
“mommi minta maaaaaaaf ya adek,, adek kangen daddy insyaAlloh ketemu weekend ya nak.. doakan daddy sehat ada waktu untuk main lagi sama Alman ya” kali ini aku terisak pelan.. kutahan sesenggukku karena Alman merespon dengan mengubah posisinya. Aku takut membangunkanya. Teringat pertemuan terakhir mereka, Alman menangis mendengar suara mobil daddy nya pergi.
Terakhir Abi.. hanya pelukan yang sanggup kuberikan pada bayiku yang masih berusia 2 tahun ini. Kuciumi ubun ubun nya. Sambil kutiup pelan dan kusematkan doa “Robbi habli minash sholihiin” berulang kali.
Istigfar berulang ulang kali kulantunkan. Teringat spp Salman yang belum kulunasi.
Dan siang ini aku mendapat surat cinta dari PLN. Seorang petugas menaruh surat peringatan akan adanya pemutusan sementara aliran listrik bila tidak segera melakukan pembayaran. Berbagai kekhawatiran melintas dipikiran.
Seperti layangan putus, rasanya badan ini pengen oleng mengikuti kemana angin bertiup.
‘Grooook…fiuuuhhh…ggrrkkk…fuuuuh..’ suara dengkuran abang Amir membuyarkan lamunanku
‘astagfirullah wa atubu illaih….’ Aku keraskan dzikirku, ku sadarkan diriku,
‘astagfirullah…’ ku lihat kembali malaikat malaikat mungilku satu persatu.
Aku punya Alloh untuk bersandar, tidaklah aku harus panik.
Daddy mereka boleh saja memutus komunikasi dengan ku, ibu dari anak anaknya, bersikap acuh dan mencabut segala fasilitas dirumah ini, menghapus supir untuk anak anak, dan tidak mau mensuport biaya hidup anak anak, biaya pendidikan dan kesehatan. Aku punya Alloh untuk bersandar. Aku punya Alloh untuk meminta dan memohon.
Anak anakku akan jadi anak bahagia yang sukses dunia dan akhirat.
Kutatap wajah wajah polos mereka yang tanpa dosa, suatu saat nanti mereka akan menjadi orang orang hebat yang menerangi dan bermanfaat orang orang disekelingnya dimana pun mereka berada.
Aku hapus airmataku, kuteguk air putih yang memang sudah disiapkan embak ku setiap hari sebelum kami menuju tidur. Berjalan aku menuju kamar mandi dan berniat melakukan sholat sunnah 2 rakaat sekadar untuk curhat dengan Alloh. Tapi sebelum sampai kamar mandi langkahku terhenti melihat ponsel ku bergetar. Ah panggilan dari nomor tak dikenal. Kulihat jam sudah menunjukan hampir tengah malam. Aku memilih tidak mengangkat telepon dari nomor tak dikenal diwaktu menjelang tengah malam. Kulanjutkan menuju kamar mandi. Kutunaikan niatku untuk sholat sunnah. Berlama lama aku sujud memohon ampun, curhat kepada sang pencipta. Sajadahku basah oleh airmata.
• Kisah Layangan Putus Viral Instagram dan Facebook Dihapus Mommi ASF, Kisah Suami Religius Selingkuh
• Kisah Nyata Cerita Layangan Putus yang Viral di Facebook Dihapus, Mommi Asf: Saya Bukan Orang Jahat
• VIRAL di Facebook, Cerita Layangan Putus, Kisah Nyata Mommi ASF Ditinggal Suami demi Selebgram