Prediksi Prabowo Subianto Out dari Kabinet Jokowi, Rocky Gerung Sindir Mahfud MD Soal Radikalisme

Setelah prediksi Prabowo Subianto out dari kabinet Jokowi, Rocky Gerung sindir Mahfud MD soal radikalisme

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Rita Noor Shobah
Kolase Tribun Kaltim
Rocky Gerung dan Menkopolhukam Mahfud MD 

TRIBUNKALTIM.CO - Setelah prediksi Prabowo Subianto out dari kabinet Jokowi, Rocky Gerung sindir Mahfud MD soal radikalisme.

Rocky Gerung menyoroti Menkopolhukam Mahfud MD soal radikalisme.

Sebelumnya, Rocky Gerung juga memprediksi Prabowo Subianto, Ketum Gerindra bakal kena reshuffle pertama di kabinet Indonesia Maju, bentukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dan Maruf Amin.

Antasari Azhar Ok, Ahok Tidak, Jokowi Ungkap Kriteria Dewan Pengawas KPK, Ini Respon Yenti Garnasih

Puput Nastiti Devi Istri Ahok BTP eks Wakil Jokowi Jualan Cendol di Acara Ini Diakhiri Ciuman Mesra

Tak Terbitkan Perppu KPK, Sopan Santun Jokowi Dipertanyakan, Singgung Mahfud MD dan Quraish Shihab

Rocky Gerung sempat menyindir Menteri Politik Hukum dan Keamanan, atau Menkopolhukam Mahfud MD terkait definisi radikalisme.

Sedangkan, istilah radikalisme kini tengah ramai dibahas terkait fokus Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang ingin memberantas gerakan tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Realita TV pada Minggu (3/10/2019), menurut Rocky Gerung istilah radikalisme itu dapat menciptakan berbagai pandangan.

Padahal menurut Rocky Gerung, radikalisme merupakan upaya berpikir maksimal untuk melakukan perubahan total.

"Ini istilah yang kemudian menghasilkan kebingungan, juncto kecemasan.

Padahal istilah itu, istilah akademis artinya upaya untuk menghasilkan perubahan total.

Upaya untuk berpikir maksimal, upaya untuk debat dengan dengan argumentasi yang kuat."

"Jadi itu seluruh aktivitas positif itu sebetulnya," jelas Rocky Gerung.

Namun, istilah radikalisme kini justru dianggap momok bagi masyakarakat.

Pasalnya, Rocky Gerung menilai istilah radikalisme yang disebut-sebut akhir-akhir ini sebenarnya digunakan untuk kepentingan politik.

"Tapi kemudian istilah itu jadi berbau politik, pindah di ruang kampus masuk ke dalam wacana politik sehingga itu yang menimbulkan kecemasan," katanya.

Bahkan, Rocky Gerung sempat menyinggung Menkopolhukam Mahfud MD yang menyebut istilah radikalisme dengan bernada ancaman.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved