Klarifikasi Ahok Soal Dewan Pengawas KPK, Hingga Sosok Orang Dekat Jokowi Dijagokan Termasuk Yusril?
Klarifikasi Ahok soal Dewan Pengawas KPK, hingga sosok orang dekat Jokowi dijagokan termasuk Yusril Ihza Mahendra?
TRIBUNKALTIM.CO - Klarifikasi Ahok soal Dewan Pengawas KPK, hingga sosok orang dekat Jokowi dijagokan termasuk Yusril Ihza Mahendra?
Nama Basuki BTP alias Ahok BTP sempat ramai dikabarkan bakal masuk menjadi Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi ( Dewan Pengawas KPK ).
Kemungkinan Ahok BTP masuk menjadi Dewan Pengawas KPK memang cukup berpeluang.
• Ahok & Antasari Azhar Masuk 5 Calon Dewan Pengawas KPK Diseleksi Jokowi? Bocoran Fadjroel Rachman
• Di Depan Jokowi & Media, Mahfud MD Sebut Pernyataan Berbeda Soal Perppu KPK, Ini Kata Eks Staff JK
• Ahok dan Antasari Kembali Menguat Calon Dewan Pengawas KPK, Begini Kata Jokowi Soal Pilihannya
Hal ini jika ditilik aturan dalam pengangkatan Dewan Pengawas KPK.
Namun terungkap bukan sosok Ahok BTP yang akan ditempatkan menjadi dewan pengawas KPK.
Melansir dari tribunnewswiki.com, Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Andalas Feri Amsari menilai, Presiden Jokowi perlu menempatkan orang-orang dekatnya di jajaran Dewan Pengawas untuk memuluskan agendanya di KPK.
"Siapapun dewan pengawasnya pastilah orang-orang jokowi yang tentu saja punya kepentingan di KPK untuk kemudian menjalanlan kepentingan Jokowi," kata Feri kepada Kompas.com, Jumat (1/11/2019) mengutip Wartakota.
Feri menuturkan, peluang Jokowi menempatkan orang-orang dekatnya di jajaran Dewan Pengawas KPK terbuka lebar.
Sebab, proses pemilihan Dewan Pengawas KPK pada periode terakhir Jokowi tidak melalui mekanisme panitia seleksi dan tidak memerlukan persetujuan DPR.
"Ini membuktikan Jokowi akan sangat dominan meletakkan orang-orangnya yang memiliki kewenangan bisa menentukan ke arah mana KPK di masa depan," ujar Feri
Berikut adalah deretan nama yang dijagokan menjadi Dewan Pengawas KPK :
1. Mantan Perwira Tinggi Polisi atau Tentara
Jenderal purnawirawan disebut menjadi sosok paling logis untuk ditunjuk menjadi Dewan Pengawas KPK.
Selain itu bisa juga pensiunan polisi atau pensiunan tentara.
Alasan pemilihan polisi atau tentara karena Ketua KPK dijabat Firli Bahuri, perwira bintang dua di Kepolisian.