Disorot PSI dan PDIP Soal Anggaran Tak Transparan, Anies Baswedan Juga Dikritik Siksa Pejalan Kaki
Disorot PSI dan PDIP soal anggaran tak transparan, Anies Baswedan juga dikritik siksa pejalan kaki.
Denga demikian, ketika pejalan kaki melintas di pelican crossing, maka secara otomatis pengendara mengurangi kecepatannya.
“Karena batas kecepatan dan lain-lain cukup cepat, harusnya daerah Sudirman itu tidak di desain lagi untuk kecepatan kendaraan, itu kan jalan protokol,” kata dia.
“Jadi kalau mau bicara kecepatan bahwa batas kecepatan di dalam kota itu maksimum 50 Km per jam.
Jadi untuk apalagi cepat-cepat dalam kota?” tambahnya.
Diketahui, atap JPO Sudirman dicopot atas perintah Anies Baswedan.
Atap JPO dianggap tidak diperlukan karena hanya menghubungkan antar-trotoar (tempat outdoor) atau tidak menyambungkan halte Transjakarta.
Dengan dicopotnya atap jembatan, kata Anies Baswedan, JPO Sudirman akan menjadi lokasi yang bagus untuk berfoto.
PDIP dan PSI Tuntut Anies Baswedan Transparan
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Ima Nahdiah angkat bicara mengenai polemik anggaran APBD Jakarta dari sang Gubernur Anies Baswedan yang kini tengah santer dibicarakan.
Tanggapan soal polemik anggaran APBD Jakarta itu disampaikan Ima saat menjadi narasumber acara Mata Najwa di Trans7, Rabu (6/11/2019).
Ima menerangkan bahwa APBD dari DKI Jakarta untuk masyarakatnya perlu ditampilkan secara transparan kepada publik.
"Kita ini kan anggarannya ini totalnya banyak, komponen itu sekitar 200 ribu," ujar Ima.
"Masyarakat dari RT, RW, Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang), mereka kan mengusulkan, tapi mereka juga harus lihat bahwa ini dianggarkan atau tidak," sambungnya.
Menurutnya transparansi soal dana APBD dinilai sangat penting supaya adanya kejelasan.
Ima Mahdiah kemudian menyinggung sikap Anies Baswedan yang ia anggap insecure atau tidak aman.