Datangi DPRD Balikpapan, GP Ansor Minta LGBT Tidak Diberi Panggung
GP Ansor datangi kantor DPRD Kota Balikpapan menuntut kaum LGBT tidak diberi ruang publik di Kota Balikpapan, Selasa (12/11/19).
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Datangi DPRD Balikpapan, GP Ansor meminta LGBT tidak diberi panggung.
GP Ansor datangi kantor DPRD Kota Balikpapan menuntut kaum LGBT tidak diberi ruang publik di Kota Balikpapan, Selasa (12/11/19).
Kedatangan GP Ansor sendiri diterima oleh anggota komisi III DPRD Kota Balikpapan Taufik Qul Rahman.
BACA JUGA
Big Match Persib vs Arema FC, Aremania Tak Perlu ke Bandung, hingga Bobotoh Dilarang Balas Dendam
Kata-kata Hari Ayah & Gambar yang Bisa Dikirim ke Ayah Tercinta dalam Bahasa Inggis dan Indonesia
Ramalan Zodiak Cinta Selasa 12 November 2019: Capricorn dan Pasangan Sama-sama Keras Kepala
Formasi dan Syarat CPNS 2019 DKI Jakarta, Area Anies Baswedan, Tata Cara Daftar Di sscasn.bkn.go.id
Pihak GP Ansor menyebutkan sejatinya LGBT sendiri merupakan hal yang dilarang oleh Agama.
Menurut GP Ansor, tidak sepantasnya LGBT berkembang di Indonesia khususnya di Balikpapan, terlebih kota Balikpapan merupakan kota Madinatul Iman.
"Kita inginkan semua kegiatan LGBT di kota Balikpapan tidak diberikan panggung apapun kegiatannya.
Bahkan untuk agenda makan sekalipun jangan diberikan ruang," ujar Ketua GP Ansor Balikpapan M Husin Kadri , Selasa (12/11/19).
Menurutnya hal itu sangat membahayakan dan akan memiliki dampak bagi kehidupan masyarakat.
M Husin Kadri menyebut perilaku LGBT akan merembet dua kali lipat lebih cepat dalam mempengaruhi moralitas remaja di Balikpapan.
Diketahui sebelumnya, di Kota Balikpapan terdapat kegiatan pentas tari yang menampilkan laki-laki yang menari dengan mengenakan busana seperti perempuan dan bergaya kemayu.