Kampung Markisa Gresik, Kisah Mengubah Tanaman Peneduh Menjadi Bernilai Ekonomis
Rasa manis bercampur dingin langsung membasahi kerongkongan para jurnalis yang hari itu tengah mengikuti gathering Pertamina Borneo di Jawa Timur.
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Cuaca Kabupaten Gresik Jumat (8/11/2019) cukup menyengat.
Padahal jarum jam saat itu baru menununjukan pukul 10 pagi saat rombongan media dari beberapa daerah di Kalimantan menginjakan kaki di Kampung Sukorame tak jauh dari pabrik pelumas Pertamina Production Unit Gresik (PUG).
Namun perlahan suhu panas itu mereda saat sebotol minuman markisa dalam kemasan diteguk.
• Menengok Pabrik Pelumas Pertamina PUG, Teknologi Anak Bangsa untuk Indonesia, Begini Prosesnya
• Pertamina Tambah Stok Penyaluran BBM ke Kabupaten Kutai Timur, Berikut Alasannya
• Pasokan Minim, Pertamina Menambah Penyaluran Premium Pertalite Pertamax Wilayah Samarinda Kaltim
• Pertamax Turbo Mulai Jadi Idola Pengendara Kalimantan, Pertumbuhan Konsumsi Capai 353 Persen
Rasa manis bercampur dingin langsung membasahi kerongkongan para jurnalis yang hari itu tengah mengikuti gathering Pertamina Borneo di Jawa Timur.
Kampung Sukorame terutama di RT 001 Gresik in memang terkenal sebagai sentra penghasil buah markisa.
Buah yang asal usulnya berasal dari daerah tropis di Amerika itu dikembangbiakan di lahan yang cukup terbatas untuk kemudian diolah lagi menjadi minuman kemasan.
Semua proses dari mulai memelihara, memetik mengolah sampai melakukan pengemasan dilakukan secara swadaya oleh ibu-ibu di lingkungan RT 001 Sukorame Gresik.
Proses pembuatan minuman markisa ini sebenrnya berjalan secara tak sengaja.
Awalnya di tahun 2017 para warga di kampung ini bersepakat untuk meminta bantuan tumbuhan peneduh ke pabrik pelumas Pertamina PUG yang tak jauh dari lokasi kampung.
Usulan itu kemudian dipenuhi dengan memberikan bantuan berupa bibit tanaman markisa.
Tak hanya sebatas bibit tanaman pihak Pertamina juga memberikan sumbangan pembanguan anjang-anjang atau semacam atap untuk dipasang di jalan kampung.
Anjang-anjang itu kemudian menjadi semacama media tumbuhnya buah markisa yang memang termasuk jenis tanaman merambat.
• Menengok Pabrik Pelumas Pertamina PUG, Teknologi Anak Bangsa untuk Indonesia, Begini Prosesnya
• Pertamina Tambah Stok Penyaluran BBM ke Kabupaten Kutai Timur, Berikut Alasannya
• Pasokan Minim, Pertamina Menambah Penyaluran Premium Pertalite Pertamax Wilayah Samarinda Kaltim
• Pertamax Turbo Mulai Jadi Idola Pengendara Kalimantan, Pertumbuhan Konsumsi Capai 353 Persen
Retno Istanti yang menjadi pengurus di kampung ini mengungkapkan tanaman markisa dipilih karena memang lokasi gang ini cukup sempit.
Tanaman markisa dirasa cocok karena tanaman ini tumbuh merambat dan bisa menjadi peneduh di sekitar lingkungan.
“Tempatnya sempit akhirnya kita berikan markisa dan dulu anjang anjang yang kita miliki tak sekuat sekarang,” katanya.
