Sungai Segah Berubah Warna DLHK Berau Sebut Ada Aliran Air dari Drainase Perusahaan Perkebunan Sawit
Sungai Segah Berubah Warna DLHK Berau Sebut Ada Aliran Air dari Drainase Perusahaan Perkebunan Sawit
Dari situ terlihat aliran airnya bening semua (mestinya keruh).
Kami berfikir ini disebabkan adanya pemupukan yang tidak diawasi dengan bagus
Biasanya mereka ( perkebunan sawit ) melakukan pemupukan di atas tanah.
Sehingga saat terjadi hujan, larinya ke drainase," kata Sujadi.

Namun dirinya tidak secara tegas menyebutkan, di perusahaan perkebunan sawit mana yang dimaksud.
Selain itu, pihaknya masih melakukan pengujian sampel untuk memastikan penyebab fenomena yang sudah terjadi untuk ketiga kalinya ini.
"Kami juga tidak enak kalau menuduh perusahaan sawit, karena itu kami menyarankan agar melakukan (pengelolaan limbah) seperti di tambang (batu bara).
Sehingga air buangannya itu tidak langsung masuk ke Sungai," ujar Sujadi.
Meski begitu, Sujadi belum dapat menegaskan, apakah fenomena ini terjadi secara alami atau karena pencemaran.
Diakuinya di daerah lain juga sempat muncul fenomena semacam ini secara alami. Bedanya, di Berau memiliki dua Sungai besar yang berdampingan yakni Sungai Segah dan Sungai Kelay.

Jika fenomena ini terjadi secara alamiah, menurut Sujadi, mestinya juga terjadi di Sungai lainnya.
"Karena kalau dibilang fenomena alam, mestinya juga terjadi di Sungai Kelay," jelas Sujadi.
Dari pengambilan sampel di sejumlah titik yang berdekatan dengan drainase, pihaknya. menemukan ada air yang tingkat keasamannya tinggi, pH hanya 2,9 yang menyebabkan ikan-ikan mati.
Sementara tingkat kekeruhan menurun di angka 12 (jernih), normalnya air Sungai Segah mencapai tingkat kekeruhan di atas 50.
BACA JUGA