Buang Air Kecil Sambil Mengangkat Pantat di Kloset Duduk bisa Mengiritasi Bagian Kandung Kemih
Buang Air Kecil Sambil Mengangkat Pantat di Kloset Duduk bisa Mengiritasi Bagian Kandung Kemih
TRIBUNKALTIM.CO-Buang Air Kecil (BAK) sambil mengangkat pantat di kloset duduk bisa mengiritasi bagian kandung kemih
Mungkin hal ini biasa Anda lakukan saat Buang Air Kecil (BAK) di kloset duduk.
Bisa saja saat melakukan itu, menganggap hal yang biasa dan sering dilakukan saat buang air kecil.
Buang air kecil dengan mengangkat pantat saat berada di kloset duduk ternyata tidak boleh dilakukan.
Apalagi wanita sering melakukan ini dengan berbagai alasan. Mulai karena toilet kotor sampai tidak mau kotoran menempel di pantat.
Namun, apakah hal tersebut boleh dilakukan secara terus menerus? Dilansir dari Health (05/03/2018) via Kompas.Com,
kebiasaan buang air kecil di kloset duduk tanpa menempelkan pantat sebenarnya tidak bagus untuk kesehatan.
• 11 Manfaat Rutin Minum Air Jeruk Nipis Bermanfaat Buat Kesehatan Tubuh, Bahkan Bisa Cegah Kanker Loh
• Wow Ternyata Tumbuhan Liar Satu Ini Miliki Banyak Manfaat Bagi Kesehatan, Berikutini 23 Khasiat nya
• Tak Terduga Daun Kelor Memiliki 13 Manfaat untuk Kesehatan dari Anti Stres Sampai Cegah Kanker
Seorang profesor di Duke University of Medicine, Carol Figuers, mengatakan, ketika seseorang tidak sepenuhnya duduk, maka otot-ototnya tidak sepenuhnya rileks.
Agar kandung kemih benar-benar kosong, otot-otot dasar panggul harus benar-benar dilepaskan “ ujarnya.
Figuers juga menjelaskan bahwa saat buang air kecil tanpa topangan yang sempurna, otot-otot dasar panggul masih 30-40 persen tegang, sehingga masih terdapat sisa urin di kandung kemih.
"Ketika Anda berdiri kembali, Anda masih memiliki sedikit urin yang tersisa di sana karena otot-otot tidak benar-benar rileks," sambungnya.
Risiko yang didapat saat ada urin yang tertinggal di dalam kandung kemih adalah kebocoran urin ketika seseorang sedang melompat, batuk, tertawa, atau bersin.
Selain itu, kata Figuers, urin "lama" yang tertinggal dapat mengiritasi bagian dalam kandung kemih.
Untuk itu, ketika mendapati kloset duduk yang tidak bersih, Figuers merekomendasikan untuk melapisi dudukan kloset dengan tumpukan kertas toilet.
Namun, itu pun sebenarnya sudah berlebihan.
Anda hanya perlu mengelap dudukan toilet sebelum mendudukinya, karena risiko untuk tertular penyakit atau terinfeksi dari dudukan toilet sebenarnya sangat kecil.
Jika berada dalam keadaan darurat dan tidak terdapat kertas toilet, maka tidak masalah untuk sekali-kali pipis dengan posisi pantat tidak menempel di kloset duduk.
"Tapi jangan biasakan itu" tegas Figuers seperti dilansir Kompas.Com.
Bahaya Tisu Toilet
Di Indonesia, dengan ketersediaan air yang mencukupi, penggunaan tisu toilet untuk membasuh setelah setelah buang air besar atau buang air kecil mungkin belum lumrah.
Tak seperti di banyak negara, yang hanya mengandalkan tisu untuk bebersih.
Meski demikian, terkadang di toilet umum seperti di gedung perkantoran, hotel, atau tempat-tempat umum lainnya yang menyediakan toilet dalam bentuk toilet duduk,
bukan jongkok, ada yang hanya menyediakan tisu toilet, tanpa selang air untuk membasuh setelah buang air.
Ada anggapan bahwa penggunaan tisu lebih higienis karena tangan tak menyentuh langsung bekas kotoran yang tersisa.
Penggunaan tisu juga diklaim sebagai upaya penghematan penggunaan air bersih.
Tahukah Anda, penggunaan tisu toilet juga mengandung risiko? Dikutip dari Mirror, menggunakan tisu untuk membersihkan anus tidak efektif untuk membuatnya benar-benar bersih dari sisa kotoran yang menempel.
Mengelapkan tisu justru bisa membuat sisa kotoran melebar ke sekitar anus.
Sebaliknya, penggunaan tisu setelah BAB secara berkepanjangan memiliki risiko kesehatan.
Salah satunya adalah melukai anus, wasir, dan menyebabkan infeksi saluran kemih.
Penulis buku “The Big Necessity: The Unmentionable World of Human Waste and Why It Matters” Rose George, menyebutkan, dibutuhkan waktu hingga 12 minggu untuk memulihkannya seperti keadaan semula. “
Tisu toilet hanya memindahkan kotoran, bukan membersihkannya. Kamu tidak mungkin mandi menggunakan handuk kering.
Mengapa bisa kamu berpikir tisu kering toilet membersihkanmu?” ujar Rose George.
George bahkan menyebut jutaan orang berjalan dengan kondisi anusnya yang masih kotor, hanya saja mereka tidak menyadarinya dan menganggap semuanya dalam kondisi bersih.
Lalu apa opsi yang lebih baik untuk menggantikan tisu ini? Pilihan pertama adalah penggunaan bidet atau air yang muncul dari arah dalam toilet, dengan tekanan kekuatan tertentu sehingga bisa membersihkan area anus seusai buang air besar atau kecil.
Hanya saja, tidak semua toilet duduk dilengkapi dengan bidet. Opsi lain yang masih mungkin dilakukan adalah menggunakan tisu basah.
Dilansir dari Kompas.Com, Bidet dan tisu basah menjadi 2 pilihan yang bisa dilakukan untuk membersihkan sisa kotoran setelah BAB.
Keduanya lebih baik daripada menggunakan tisu kering yang berpotensi hanya memindahkan kotoran dan melukai anus yang memiliki kulit sensitif. (*)