2 Posisi yang Cocok untuk Ahok di BUMN, Pengamat sentil soal Mafia dari Korporasi
2 Posisi yang Cocok untuk Ahok di BUMN , Pengamat sentil soal Mafia dari Korporasi
Untuk posisi Dirut Pertamina, Ahok, lanjut Ferdy, dianggap mampu membantu Jokowi.
Sumber defisit terbesar pemerintah Jokowi selama periode pertama disumbangkan dari sektor energi. Alasannya sangat jelas.
Produksi minyak dan gas nasional turun tajam sebesar 750.000 barrel per hari (bph) dan Pertamina harus mengimpor migas sebesar 800.000 bph untuk memenuhi kebutuhan domestik yang mencapai 1,6 juta bph.
“Sangatlah bagus jika Ahok membantu pemerintah Jokowi di Pertamina."
"Pertamina juga harus menyelesaikan pembangunan kilang-kilang migas yang sudah ada programnya sejak tahun 2014, namun belum bisa dijalankan sampai sekarang, karena ketiadaan mitra bisnis."
"Risikonya, kita terus tertekan karena impor migas tinggi,” ucap dia.
Senada dengan Demokrat
Jansen Sitindaon, Ketua DPP Partai Demokrat menyebut Ahok lebih cocok memimpin PLN.
Hal itu melalui akun twitter @jansen_jsp, Rabu.
Dia berharap Ahok ditempatkan di perusahaan BUMN yang mengurusi hajat hidup rakyat seperti PLN dan Pertamina.
"Diluar kontroversinya di Jakarta, saya yakin pak @basuki_btp ini punya kemampuan mumpuni.
Kalau bisa pak Ahok ini diberikan BUMN besar, yg mengurusi hajat hidup orang banyak mas@erickthohir. Seperti PLN atau @pertamina. Jgn BUMN yg "ecek-ecek". Agar kemampuannya tersalurkan pas!"
"Marah-marahnya pak @basuki_btp ini juga kadang-kadang kita perlu. Asal marahnya ini utk tujuan perbaikan ya.
Kalau di PLN atau Pertamina, pilih ini BUMN yang cocok, sesuai sekali menurut saya. Biar dia tatar dan "marahi" dulu petinggi² 2 BUMN itu agar kerja beres," sambungnya.
Sementara, mantan Sekretaris BUMN Said Didu berkomentar di akun twitternya @msaid_didu.