Pejabat Ini Klarifikasi Ucapan Gubernur yang Larang Wisatawan Miskin Masuk ke Labuan Bajo NTT

Pejabat ini klarifikasi ucapan Gubernur yang larang wisatawan miskin masuk ke Labuan Bajo NTT

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Labuan Bajo, destinasi andalan di NTT yang tak ramah wisatawan miskin 

TRIBUNKALTIM.CO - Pejabat ini klarifikasi ucapan Gubernur yang larang wisatawan miskin masuk ke Labuan Bajo NTT.

Diketahui, Gubernur Nusa Tenggara Timur atau NTT Viktor Laiskodat melarang wisatawan miskin berliburan ke NTT.

Menurut politikus Nasdem anggota Surya Paloh ini, destinasi Wisata di NTT dirancang untuk wisatawan atau turis berkantong tebal.

Dilansir dari Kompas.com, Gubernur Nusa Tenggara Timur atau NTT Viktor Laiskodat sempat menyebut Labuan Bajo dirancang untuk menjadi destinasi wisata kelas premium.

Artinya, wisatawan atau turis asing yang berkantong tebal saja yang disarankan mengunjungi Labuan Bajo.

Sementara yang berkantong tipis, tidak dianjurkan datang dan berkunjung ke NTT.

Kabar Buruk Buat Traveler, Backpacker Dilarang Masuk ke Provinsi di Timur Indonesia yang Indah Ini

Anies Baswedan Beber Alasan APBD DKI Jakarta Tak Diunggah ke Website, Faktor DPRD, Publik Tak Sadar

Gubernur Ungkap Ukuran Lem Aibon di APBD, Super Jumbo 10 Kg Per Siswa, Anies Baswedan: Malu-Maluin

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan NTT, Lydia Kurniawati Christyana mengatakan, ungkapan Gubernur NTT sebetulnya untuk menarik wisatawan asing datang ke NTT.

Utamanya yang berkantong tebal sehingga mampu menggerakkan ekonomi sekitar.

"Pak Gubernur memang statementnya selalu menohok.

Mungkin itu salah satu jawaban dia bahwa banyak lho potensi wisata di Labuan Bajo.

Oleh karena itu pemerintah sangat memikirkan bagaimana sarana prasarana diperbaiki terlebih dahulu," kata Lydia Kurniawati Christyana di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Jumat (15/11/2019).

Terkait dirancang menjadi kelas premium, Kepala Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina Sukarsono membenarkan hal itu.

Dia bilang, dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya sejak tahun 2017 pemerintah memang menggenjot pembangunan destinasi wisata tersebut.

Berbagai pembangunan sarana dan prasarana seperti dermaga, bandara internasional, dan perbaikan jalan hingga tahun 2019 pun mulai terlihat hasilnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved