Soal Pencekalan Rizieq Shihab FPI oleh Intelejen, Mahfud MD Cuek, Prabowo Subianto turun tangan

Soal pencekalan Rizieq Shihab FPI oleh intelejen, Mahfud MD cuek Prabowo Subianto turun tangan.

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Samir Paturusi
Kolase via TribunJabar.id (Kompas.com dan Tribunnews.com)
Prabowo Subianto dan Rizieq Shihab 

TRIBUNKALTIM.CO - Soal pencekalan Rizieq Shihab FPI oleh intelejen, Mahfud MD cuek Prabowo Subianto turun tangan.

Diketahui, surat pencekalan yang diterima Habib Rizieq Shihab, Imam Besar FPI bukan berasal dari pemerintah Indonesia, melainkan intelejen Arab Saudi.

Menanggapi hal ini, Menkopolhukam Mahfud MD terkesan cuek lantaran hal ini menjadi urusan Habib Rizieq Shihab dengan pemerintah Arab Saudi.

Kabar adanya surat pencekalan terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mulai terjawab.

Diketahui, surat yang dibawa Rizieq Shihab dalam video yang ia unggah beberapa waktu lalu itu, ternyata datang dari otoritas Arab Saudi.

Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, dirinya sudah menerima salinan surat tersebut dari pengacara Rizeiq Shihab, Sugito Atmo Pawiro.

Pejabat Ini Klarifikasi Ucapan Gubernur yang Larang Wisatawan Miskin Masuk ke Labuan Bajo NTT

Gubernur Ungkap Ukuran Lem Aibon di APBD, Super Jumbo 10 Kg Per Siswa, Anies Baswedan: Malu-Maluin

Anies Baswedan Beber Alasan APBD DKI Jakarta Tak Diunggah ke Website, Faktor DPRD, Publik Tak Sadar

Dikutip dari Kompas.com, menurut Mahfud MD, surat yang dibawa Rizieq Shihab bukanlah surat pencekalan dari pemerintah Indonesia.

"Itu yang dikirim ke saya itu bukan surat pencekalan (dari pemerintah RI).

Bukan alasan pencekalan.

Tapi surat dari imigrasi Arab Saudi bahwa Habib Rizieq nomor paspor sekian dilarang keluar Arab Saudi karena alasan keamanan," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

"Itu berarti kan urusan dia dengan Arab Saudi, bukan urusan dia dengan kita (Indonesia).

Kalau ada yang dari kita, tunjukkan ke saya," sambung dia.

Mahfud MD pun heran kenapa Rizieq Shihab mengklaim pemerintah Indonesia yang melakukan pencekalan.

Ia menegaskan, dalam surat dari Arab Saudi itu, tak ada penjelasan bahwa Rizieq Shihab dilarang keluar atas permintaan pemerintah Indonesia.

"Enggak ada penjelasannya.

Gitu saja suratnya.

Kan sama kamu mau masuk bandara, orang mau masuk bandara, lalu kamu dilarang keluar karena masalah ini, enggak ada penjelasannya. Gitu aja," kata dia.

Sementara itu, pengacara Rizieq Shihab, Sugito Atmo Pawiro mengakui bahwa surat pencekalan yang dipegang kliennya bukan dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.

Sugito mengatakan, surat itu dikeluarkan penyidik umum di Kantor intelijen Arab Saudi.

"(Surat) itu perihal siapa yang ajukan permohonan cekal.

Itu atas permintaan penyidik umum kantor intelijen Arab Saudi dengan alasan keamanan," ujar Sugito kepada Kompas.com, Rabu (13/11/2019).

Sugito menambahkan, Rizieq Shihab mendapatkan surat itu dari penyidik kepolisian di Arab Saudi karena kerap diperiksa oleh penyidik di sana.

Meski begitu, Sugito tetap menduga pemerintah Saudi tidak memperbolehkan Rizieq Shihab keluar atas permintaan pemerintah Indonesia.

Menurut dia, surat pencekalan yang sudah dia kirimkan ke Mahfud MD sebenarnya bisa menjadi petunjuk bagi pemerintah.

Ia bahkan mengaku siap jika diminta bersama-sama pemerintah melakukan penelusuran atas asal-usul surat yang dikeluarkan oleh intelijen Arab Saudi itu.

Meski demikian, Sugito pesimistis pemerintah serius mencari solusi terkait permasalahan kliennya.

"Saya makanya agak malas sebab pemerintah ini seperti mencari titik lemahnya saja tetapi tidak mencari solusi.

Mestinya surat yang ada diproses dulu (ditelusuri), bukan malah ada pernyataan seolah-olah suratnya tidak ada," kata dia.

Juru Bicara Rizieq Shihab Benarkan Surat dari Arab Saudi

Juru Bicara Rizieq Shihab, Abdul Khair membenarkan dua surat cekal itu yang berasal dari otoritas Kerajaan Saudi Arabia.

"Iya, surat cekal dari otoritas Kerajaan Saudi Arabia dalam hal ini imigrasi, itu benar adanya, ada perintah cekal," ujar Abdul Khair.

Abdul Khair menjelaskan surat cekal itu sudah diterbitkan sejak pertengahan serta akhir tahun 2018.

"Pertama itu tertanggal 15 Juni tahun 2018, nomor perintahnya 68447," kata Abdul Khair.

"Perintah cekal kedua, tertanggal 7 Desember 2018, dengan nomor perintah 26138," sambungnya.

Abdul Khair mengklaim surat cekal Rizieq Shihab itu diterbitkan oleh kantor intelijen Kerajaan Saudi Arabia.

"Perintah cekal ini didasarkan dari penyidik umum kantor intelijen Kerajaan Saudi Arabia," tuturnya.

Dalam surat cekal itu terdapat perintah agar Rizieq Shihab tidak melakukan perjalanan ke luar wilayah Saudi Arabia.

"Bunyi perintahnya adalah mamnu safar, larangan keluar atau larangan bepergian," terang Abdul Khair. 

Prabowo Subianto Turun Tangan

Dikabarkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto turun tangan membantu pemulangan Pimpinan FPI, Rizieq Shihab.

Menhan Prabowo Subianto akan berdiskusi dengan Presiden Jokowi terkait polemik kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia.

"Karena tadi Pak Menhan sampaikan beliau akan pelajari dan beliau juga akan berdiskusi dengan Pak Presiden Jokowi," ujar Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial-Ekonomi, dan Hubungan Antarlembaga sekaligus Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Saat ditanya apa kewenangan Prabowo Subianto dalam hal tersebut, Dahnil Anzar Simanjuntak menyadari, Menhan tak memiliki kewenangan langsung untuk mengurus polemik tersebut.

Sebab, hanya dua lembaga yang berwenang mengurus polemik tersebut yakni Kementerian Luar Negeri dan Direktorat Jenderal Imigrasi.

Namun, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo Subianto selaku Menhan juga bertanggung jawab menjaga pertahanan negara.

Karena itu selaku Menhan, Prabowo Subianto akan mempelajari polemik tersebut terkait dengan pertahanan negara.

"Seperti tadi disampaikan oleh Pak Prabowo Subianto langsung, ketika di Istana, beliau akan pelajari.

Karena sebagian beliau memahami masalah Rizieq Shihab ini," kata Dahnil Anzar Simanjuntak.

"Kemudian, beliau ingin melihat perspektif dan kondisi dari pihak kita,

tentu pemerintah, dalam hal ini misalnya BIN dan pihak Arab Saudi juga nanti Kemudian ke Kemenlu," ucap Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Menhan Prabowo tak membahas pimpinan FPI Rizieq Shihab saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi di Kantor Kemenhan, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Dubes Arab Saudi berkunjung untuk membahas pertahanan sehingga tak etis bila Prabowo Subianto menanyakan masalah lain.

"Yang jelas, karena tadi kunjungan kehormatan, tidak ada hal-hal yang secara spesifik harus dibicarakan.

Ini kan masalah etika saja.

Jadi, nanti ada saatnya tentu Pak Prabowo akan bertanya terkait tentu dengan isu ancaman keamanan, ancaman dari dalam atau dari luar," kata Dahnil Anzar Simanjuntak .

Ia mengatakan, pertemuan dengan Dubes Arab Saudi membahas persoalan pertahanan di kawasan regional dan global.

Kedatangan Dubes Arab Saudi juga merupakan kunjungan kehormatan untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto yang baru saja menjabat Menhan.

"Secara spesifik karena tadi temanya tentu pertahanan, kunjungan kehormatan.

Pihak Arab Saudi belum membahas secara khusus terkait dengan itu ( Rizieq Shihab ).

Tapi, seperti tadi disampaikan oleh Pak Prabowo Subianto langsung, ketika di Istana, beliau akan pelajari," lanjut Dahnil Anzar.

Diketahui, Prabowo Subianto berjanji menjemput Rizieq Shihab saat berkampanye pada Pilpres 2019 di Stadion Utama Gelora Bunh Karno, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Saat itu, pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto berhadap-hadapan dengan Presiden Jokowi memperebutkan kursi RI 1. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved