PDAM Danum Taka PPU Putus 70 Pelanggan Menunggak Bayar Iuran Air,Mayoritas dari Penajam Ini Sebabnya

PDAM Danum Taka PPU Putus 70 Pelanggan Menunggak Bayar Iuran Air,Mayoritas dari Penajam Ini Sebabnya,

Penulis: Aris Joni | Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, Aris Joni
Direktur PDAM Danum Taka PPU, Abdul Rasyid 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - PDAM Danum Taka PPU Putus 70 Pelanggan Menunggak Bayar Iuran Air,Mayoritas dari Penajam Ini Sebabnya.

PDAM Danum Taka Penajam Paser Utara ( PPU ) saat ini telah

menertibkan sekitar 70 pelanggan yang menunggak bayar rekening air ke PDAM.

Penutupan dan penyegelan meteran air ke beberapa pelanggan tersebut dikarenakan para pelanggan yang bersangkutan tidak membayar rekening air selama berbulan-bulan.

Saat ini, total tunggakan pelanggan kepada PDAM secara keseluruhan sebesar Rp 1,2 miliar selama tiga tahun belakangan ini.

Direktur PDAM Danum Taka PPU, Abdul Rasyid membeberkan,

pelanggan yang menunggak pembayaran iuran air kepada PDAM paling banyak terdapat di wilayah

Kecamatan Penajam.

"Merata sih di semua wilayah, cuma paling banyak di Penajam," tutur Abdul Rasyid.

Abdul Rasyid menegaskan, kebanyakan Sambungan Rumah (SR) yang menunggak pembayaran air

dikarenakan rumah tersebut sebagian sudah tidak berpenghuni.

Tunggakan yang paling tinggi

selama 33 bulan serta yang paling rendah adalah selama 3 bulan.

"Untuk tunggakan yang paling rendah pun rencananya akan kami putus, tapi sebelumnya kita akan

lakukan pendekatan persuasif terlebih dahulu," tuturnya.

Abdul Rasyid menerangkan, sebenarnya warga yang menunggak dan belum mampu membayar

sekaligus diperbolehkan untuk membayar secara bertahap.

"Sebetulnya kalau gak bisa langsung lunas, bisa dibayar sedikit-sedikit. Yang penting ada pergerakan yang

masuk ke PDAM," pungkasnya. (*)

PDAM Danum Taka Usulkan Penyertaan Modal, Pansus DPRD Cermati Perinciannya

ILUSTRASI - Air bersih
ILUSTRASI - Air bersih ((istimewa/Dinsos Paser))

 
Pansus DPRD Penajam Paser Utara ( PPU ) tengah mencermati usulan PDAM Danum Taka PPU yang

mengusulkan penyertaan modal sekitar Rp 75 miliar untuk lima tahun ke depan.

Diberitakan, hal itu diungkapkan, pansus DPRD PPU, Sariman kepada Tribunkaltim.co, Sabtu, (16/11/2019)

Sariman mengatakan, pihaknya sedang mencermati seberapa urgent atau pentingnya usulan

penyertaan modal yang diajukan oleh PDAM Danum Taka PPU,

serta melihat apa untungnya untuk kepentingan masyarakat luas.

"Tapi ini memang masih dibahas, dan kita juga ingin tau dari PDAM, dengan anggaran segitu apa yang bisa

dilakukannya," ujar Sariman.

Ia menerangkan, diakuinya dari Rp 75 miliar anggaran yang diusulkan,

memang terdapat sekitar Rp 32 miliar untuk pelaksanaan Sambungan Rumah Masyarakat Berpenghasilan

Rendah ( SRMBR ) untuk selama lima tahun.

"Kalau untuk SRMBR, secara umum kawan-kawan pansus setuju.

Sariman, Anggota DPRD
Sariman, Anggota DPRD ((TribunKaltim.Co/Aris Joni))

Sariman, Anggota DPRD (TribunKaltim.Co/Aris Joni)

Kenapa setuju? Karena itu dana stimulan saja. Jadi, kalau sudah dipasang SRMBR-nya,

nanti akan di cek dan dikembalikan ranahnya ke kementerian," ungkap Sariman.

Diakuinya, beberapa kali menggelar rapat dengan PDAM, ternyata memang PDAM saat ini masih merugi,

karena cakupan pelayanannya masih kecil dan harga airnya juga masih terlalu rendah dibanding daerah lain.

"Kita juga kasih masukan ke PDAM, pelayanannya tolong diperbaiki, kemudian dinaikkan harganya yang

wajar-wajar saja," tutur Sariman.

Berdasarkan informasi yang ia dapat, harga air bersih di PPU saat ini hanya Rp 3500,- per kubik dan

dianggap masih rendah dari daerah-daerah lain.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar pelayanan di PDAM dapat diperbaiki lagi.

"Kalau pelayanannya sudha baik, tidak ada salahnya dinaikkan," pungkas Sariman.

Sariman menambahkan, untuk skala prioritas, tahun 2020 nanti informasi yang ia dapat, PDAM akan

menggunakan anggaran sekitar Rp 6 miliar untuk pelaksanaan SRMBR.

"Tapi di luar itu, ada juga usulan anggaran untuk kebutuhan lain nya seperti kimia dan listriknya.

Itu sekitar Rp 7 miliar untuk kimia dan listriknya," tutup Sariman. (*)

Diberitakan sebelumnya, hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), utamanya

di Kecamatan Penajam cukup membantu debit air perusahaan daerah air minum atau PDAM Danum Taka.

Hal ini disampikan oleh Direktur PDAM Danum Taka, Abdul Rasyid pada Kamis (26/9/2019).

"Laporan yang saya terima, hujan deras tadi malam cukup membantu untuk menaikkan debit air. Tapi

angka hingga 5 liter per detik tidak sampai kesana," katanya kepada Tribunkaltim.co

Hujan dengan durasi cukup lama tersebut, menurut Abdul Rasyid hanya membasahi permukaan saja.

Meski begitu, tetap membantu peningkatan sumber air meski tidak signifikan.

Proyek normalisasi instalasi pengolahan air bersih atau water treatment plant (WTP) baru Lawe-Lawe

Kecamatan Penajam, masih berjalan di bawah tanggung jawab Dinas PUPR PPU.

Mengakibatkan air baku cukup kotor.

Pelayanan PDAM Danum Taka, diakui Rasyid memang dalam kondisi kurang maksimal.

Sistem bergilir masih terus diberlakukan sepanjang WTP baru 200 liter per detik belum difungsikan dan

masih menggunakan eksisting WTP 75 liter per detik saja.

Sistem bergilir di setiap cakupan wilayah, memiliki jeda 6 hingga 8 jam perharinya.

"Manajemennya akan kami perbaiki, supaya sistem itu bisa kita perkecil durasinya," imbuhnya.

Sumber air baku PDAM Danum Taka di wilayah Kelurahan Penajam hingga Kelurahan Petung, Kecamatan

Penajam, hanya mengandalkan Sungai Lawe-Lawe.

Untuk memulai perbaikan manajemen sistem buka tutup keran, harus menunggu pasokan air baku stabil dulu.

Saat pasokan air baku stabil, WTP 200 liter per detik sudah mulai beroperasi dan terkoneksi dengan

jaringan pipa 120 kilometer yang masih dalam tahap pembangunan, Rasyid optimis sistem buka tutup

akan berkurang, paling sedikit dikurangi 5 jam saja.

Untuk mengatasi permasalahan air yang tidak mengalir dikeran masyarakat, PDAM Danum Taka atas

arahan Bupati PPU, akan menyalurkan air secara gratis kepada masyarakat.

Dikhususkan kepada masyarakat yang masuk cakupan layanan PDAM.

Tapi tidak menutup kemungkinan, daerah-daerah yang juga mengalami kekeringan dan membutuhkan air,

bisa mendapat pasokan juga. Rasyid mempersilahkan oknum tersebut untuk menghubungi PDAM.

"Kalau hidran airnya tidak cukup, karena memang hanya ada 10, kita minta masyarakat secara mandiri

menyediakan sendiri di depan rumahnya dan mobil tangki kita jalan secara paralel," ungkapnya.

Satu hidran air berkapasitas 1500 ton, diperkirakan cukup untuk 70 hingga 100 kartu keluarga (KK).

Pemberian bantuan sosial rencananya akan dimulai hari senin pekan depan.

"Tapi tergantung permintaan masyarakat melalui kelurahan/desa. Nanti kita menyurat ke kelurahan,

daerah mana saja yang membutuhkan, kita akan bantu," pungkasnya. 

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada Kamis (26/9/2019) di Aula Pertemuan Lantai I,

Kantor Bupati Penajam Paser Utara, lakukan lokakarya ekspos rencana aksi daerah penyediaan air minum

dan penyehatan lingkungan (RAD-AMPL) 2019-2023. (*)

Baca Juga;

Tunggakan PDAM Danum Taka Penajam Paser Utara Capai Rp 1,1 Miliar, Berikut Alasannya

Jabat Direktur PDAM Danum Taka, Ini yang Pertama Kali Akan dilakukan Abdul Rasyid

Krisis Air di Calon Ibu Kota Negara, PDAM Danum Taka Penajam Imbau Pelanggan Efisien Gunakan Air

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved