Penangkapan Terduga Teroris di Samarinda
Penggeledahan Toko Parfum di Samarinda Diduga Terkait Teroris, Tapi Ketua RT Sebut Kasus Narkoba
Penggeledahan Toko Parfum di Samarinda Diduga Terkait Teroris, Tapi Ketua RT Sebut Kasus Narkoba
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Rita Noor Shobah
Sementara itu, Nadira (45) warga Jalan Lumba-lumba, RT 18 membenarkan ada banyak personel Kepolisiam dengan perlengkapan lengkap mendatangi lingkungan tempat tinggalnya.
Dirinya mengaku petugas melakukan penggeledahan di satu rumah kayu yang terletak di belakang rumahnya.
Dari informasi yang didapatkannya, satu orang penghuni rumah tersebut diamankan petugas.

BACA JUGA
Polisi Tembak Mati Terduga Teroris, Tikam Paha Petugas Saat Diringkus, Begini Faktanya
Oknum Teroris Kaderisasi Radikalisme Sejak Usia Dini, Polres Kukar dan Koramil Tangkal
Menkopolhukam Mahfud MD Ungkap Pola Teroris, Hit Run dan Libatkan Istri Anak, Juga Singgung Wiranto
Ledakan di Medan Bom Bunuh Diri, PSI Ingatkan Ada Banyak Cara Beradab, Terorisme Jalan yang Salah
"Saya tidak kenal, soalnya jarang sosialisasi sama kami. Tadi ramai betul polisi bawa senjata.
Ditangkap atau tidak saya kurang jelas, yang jelas kata warga lain si suami yang ditangkap," terangnya.
Di lokasi terpisah, di Jalan Sultan Alimuddin, Gang Ketapang, RT 38, warga juga dibuat heboh dengan kedatangan polisi dengan persenjataan lengkap.
Polisi melakukan penggeledahan di salah satu rumah bangsal yang dihuni oleh Fq (24).
Penghuni bangsal lainnya mengaku tidak melihat Fq saat penggeledahan dilakukan.
Fq diketahui sehari-hari bekerja di tempat isi ulang galon.
Fq tidak menutup diri dengan warga sekitar, bahkan Fq diketahui kerap sharing mengenai agama.
"Baik orangnya, ramah. Masih bujangan. Sering ngobrol sama kami di sini, biasanya dia suka tukar pikiran soal agama, dan sesekali temannya datang ke sini," ungkap Iwan (28), penghuni bangsal lainnya.
"Tadi pagi kami sempat ketemu, biasanya memang setiap pagi ketemu dia pas mau berangkat kerja, siangnya dia pulang untuk istirahat, tapi siang ini tidak ada kembali," sambungnya. (*)