Setelah Ahok, Giliran Mantan Wakil Ketua KPK Ini Digadang-gadang Jadi Petinggi BUMN
Belum usai publik dihebohkan dengan kabar rencana ditariknya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh
TRIBUNKALTIM.CO - Belum usai publik dihebohkan dengan kabar rencana ditariknya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Menteri Erick Thohir.
Giliran nama Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah digadang-gadang akan menjadi petinggi BUMN.
Isu ini makin santer setelah Chandra Hamzah dipanggil oleh Erick Thohir, Senin (18/11/2019).
Dalam pertemuan itu, Chandra mengaku berbicara dengan Erick mengenai masalah hukum serta pembenahan BUMN.
Kendati demikian, ia menepis panggilan Menteri BUMN itu terkait mengisi jabatan di BUMN.
"Enggak usah kalau-kalau lah. Nanti kita lihat saja ya," ujar Chandra, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
Lantas siapakah Chandra Hamzah?
Chandra Hamzah lahir di Jakarta pada 25 Februari 1967.
Ia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1995.
Tiga tahun setelah lulus, Chandra bergabung dengan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) yang bermarkas di Jakarta.
Chandra juga pernah bergabung dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia sebagai asisten pembela umum.
Di tahun 2000, ia dipercaya menjadi bagian dari Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK).
Pimpinan KPK Nama Chandra semakin dikenal ketika ia menjadi salah satu calon pimpinan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) periode 2007-2011.
Pria berusia 52 tahun itu pun sukses menjadi Wakil Ketua KPK periode 2007-2011 yang diketuai Antasari Azhar.
Saat Chandra menjabat, KPK banyak menghadapi "upaya pembunuhan", di antaranya adalah kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen yang menyeret nama Ketua KPK Antasari Azhar.