Wacana Pengurangan Mata Pelajaran, Guru di Bontang Khawatir Kehilangan Profesi, Begini Solusinya
Wacana Pengurangan Mata Pelajaran, Guru di Bontang Khawatir Kehilangan Profesi, Begini Solusinya
TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG --wacana Pengurangan mata pelajaran, guru di Bontang khawatir kehilangan profesi, begini solusinya
Wacana pengurangan mata pelajaran oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan era Nadiem Makarim membuat sejumlah guru was-was.
Mereka berasumsi pengurangan mata pelajaran bakal berimbas terhadap kehilangan mata pencaharian.
Hal ini diungkapkan Ketua PGRI Bontang, Dasuki pada seremoni HUT ke-74 PGRI dan HUT Hari Guru Nasional ke-25 di Auditorium 3 Dimensi, Selasa (19/11/2019).
Dasuki mengatakan, perampingan mata pelajaran membuat sejumlah guru khawatir bakal tak diberdayakan tenaga mereka.
Namun, ia mengajak agar seluruh guru se-Kota Bontang mau meningkatkan kemampuan mereka, khususnya di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau Iptek
"Tuntutan saat era sekarang wajib mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi saat ini.
Sehingga ketika kebijakan ini resmi berlaku para guru tetap diberdayakan keilmuan mereka," ungkap dia.
Salah satu guru yang tergabung di PGRI membenarkan, wacana kebijakan pengurangan mata pelajaran tentu bakal menghapus sebagian pekerjaan.
Tetapi, manfaat lainnya bakal melahirkan alternatif pendidikan baru, khususnya terkait Iptek.
"Yah pasti ada yang hilang tapi akan timbul baru juga," ujar Siti Chusuning kepada wartawan.
Ia menambahkan, perkembangan teknologi saat ini wajib diikuti oleh semua guru.
Para guru tak bisa acuh terhadap perubahan zaman dan segera beradaptasi agar tak tergerus.
Guru SMK dan SMP Ikuti Pelatihan Video
Sementara itu, sebanyak 50 guru SMK dan SMP dari beberapa daerah di Kaltim seperti Balikpapan, Samarinda, Tenggarong dan Tanah Grogot berkumpul di Balikpapan,