Banyak Jaring Nelayan yang Tersebar di Area Pelabuhan Tarakan Sebabkan Kapal Kandas
Banyak Jaring Nelayan yang Tersebar di Area Pelabuhan Tarakan Sebabkan Kapal Kandas
Penulis: Junisah | Editor: Rita Noor Shobah
"Namun untuk kapal KM Inkamina belum kita operasionalkan, karena masih menunggu surat perizinannya dulu dari pemerintah pusat.
Kalau sudah keluar nanti kita segera operasionalkan secepatnya," ujar Elang Buana.
Saat ditanya mengapa dua kapal ini baru dioperasionalkan di tahun 2019,
padahal bantuan dua kapal tersebut sudah ada sejak tahun 2017, kata Elang Buana, karena pada saat kapal itu diserahkan untuk beberapa bagian kapal,
termasuk alat tangkapnya tidak sesuai dengan kondisi yang diinginkan nelayan.
"Waktu kapal itu datang alat tangkapnya menggunakan jaring.
Tapi setelah direnovasi menggunakan alat tangkap full in line. Jadi hasil tangkapan ikan dengan menggunakan full in line ini lebih banyak yang didapatkan," ujar Elang Buana.
BACA JUGA
Demmu Serap Aspirasi di Kukar, Nelayan Minta Air Bersih, Kapal,Ces, hingga Persoalan Sampah
Didatangkan dari Bali, DKP Kaltara Bagikan Dua Juta Ekor Bibit Ikan Bandeng ke Nelayan
Puluhan Nelayan di Pulau Maratua dan Derawan Kekurangan BBM
Elang Buana mengatakan, KM Nelayan 970-2017 ini dikelola oleh suatu kelompok nelayan yang tergabung di dalam koperasi.
Rencananya pula untuk KM Inkamina nanti, pengelolaan dilakukan oleh koperasi nelayan.
"Karena di Tarakan kita memiliki 4.000 nelayan. Sehingga kita perlu banyak kapal.
Oleh karena itu kita berharap kita mendapatkan bantuan kembali dari KKP. Sebab kapal sangat dibutuhkan nelayan kita.
Apalagi kapal ini dapat berlayar sampai 80 mil di laut lepas.
Yah setidaknya para nelayan kita dapat menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ). (*)
Langganan berita pilihan tribunkaltim.co di WhatsApp klik di sini >> https://bit.ly/2OrEkMy