Tim Pemindahan IKN Berdiskusi dengan Para Tokoh Paser, Apa Saran Mereka

Tim Pemindahan IKN Berdiskusi dengan Para Tokoh Paser, Apa Saran Mereka

Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.Co/Sarassani
Forum diskusi Tim Pemindahan IKN dari Bappenas bersama sejumlah tokoh adat, tokoh masyarakat, akademisi dan Kades di ruang Rapat Sadurengas, Rabu (20/11/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Tim Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Bappenas, Rabu (20/11/2019), melakukan Fokus Group Discussion (FGD) bersama sejumlah tokoh adat,

tokoh masyarakat, akademisi dan Kepala Desa (Kades) di ruang Rapat Sadurengas Kantor Bupati Paser.

Namun rapat yang seyogyanya mendiskusikan sosial budaya dan sosial ekonomi masyarakat desa sekitar IKN tak banyak dibahas.

Semua tokoh yang hadir di FGD jusru memberikan sejumlah masukan untuk menjadi bahan pertimbangan pemerintah pusat.

Seperti disampaikan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Paser H Abu Bakar Syam.

“Pada prinsipnya semua tokoh disini menyambut baik permindahan IKN, tapi penuh dengan banyak catatan, tolong ini dijadikan pertimbangan dalam proses pemindahan IKN,” kata Abu Bakar Syam.

Untuk diketahui, FGD bersama para tokoh masyarakat Kabupaten Paser adalah sesi kedua forum diskusi.

Sebelumnya Tim Pemindahan IKN yang beranggotakan Angel Manembu dari Global Concera Indonesia, Dr Ndan Imang dari Unmul, Jhony Juanda dari TPRK Bappenas dan tiga orang lainnya melaksanakan diskusi dengan OPD di lingkungan Pemkab Paser.

Catatan-catatan yang dimaksud Abu Bakar Syam adalah masukan para tokoh yang hadir di FGD.

Ketua DPP Lembaga Adat Paser (LAP) Arbain M Noor misalnya, yang menegaskan bahwa jejak sejarah mengharuskan IKN lebih mengutamakan adat istiadat dan budaya Paser.

“Wilayah Kesultanan Paser mencakup Semboja, Balikpapan dan Paser. Kenapa PPU tidak disebut?

Karena PPU tadinya bagian dari Paser, jadi dari dulu etnis utamanya adalah Paser, sehingga seluruh budaya Paser harus terekam dengan baik mulai dari pembangunan dan pemanfaatannya,” kata Arbain.

Kades Muara Toyu Maryanto Buyung menambahkan jika dulu IKN merupakan bagian wilayah Kesultanan Paser,

sekarang pun ada wilayah Kabupaten Paser yang masuk dalam lokasi IKN, yakni wilayah Desa Muara Toyo, Kecamatan Long Kali.

“Terkait IKN, yang orang tahu selama ini berada di wilayah PPU dan Kukar (Semboja), padahal IKN juga mencakup Paser karena ada wilayah desa kami yang masuk IKN.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved